Candi Borobudur Ditempeli Permen Karet, Wamenpar: Wisatawan Harus Sadar Nilai Berwisata

Wamenpar, Candi Borobudur, sadar wisata, Sadar Wisata, candi borobudur, wamenpar, candi borobudur ditempeli permen karet, permen karet di candi borobudur, Candi Borobudur Ditempeli Permen Karet, Wamenpar: Wisatawan Harus Sadar Nilai Berwisata

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengingatkan seluruh wisatawan agar menjunjung tinggi nilai sadar berwisata demi menjaga keberlanjutan destinasi wisata Indonesia.

Hal ini disampaikan menyusul temuan adanya lebih dari 3.000 permen karet yang menempel di permukaan Candi Borobudur.

"Inilah sebenarnya, saya katakan bahwa sadar wisata itu tidak hanya harus dimiliki oleh pelaku di industri pariwisata, tapi juga kita secara umum. Masyarakat Indonesia juga harus punya sadar wisata dalam dirinya," kata Ni Luh seperti dikutip Antara di Jakarta, Rabu (15/5/2025).

Mengapa Sadar Wisata Jadi Hal Penting?

Menanggapi kasus Candi Borobudur yang dipenuhi bekas permen karet, Ni Luh menegaskan bahwa nilai sadar wisata mendorong masyarakat untuk lebih menghargai peninggalan sejarah dan budaya yang ada di destinasi wisata.

"Soal itu (Borobudur yang ditempeli permen karet), yang saya ajak lagi, ayo kita semua sadar wisata. Kalau kita mau destinasi kita bagus, ya kita yang harus menjaganya," ucapnya.

Menurutnya, pemulihan destinasi wisata tidak bisa hanya mengandalkan kelompok masyarakat lokal, melainkan perlu dilakukan bersama-sama oleh seluruh pihak.

Apa Langkah Pemerintah Jaga Destinasi Wisata?

Dalam upaya menjaga dan memulihkan destinasi, pemerintah telah menggerakkan program unggulan bernama Gerakan Wisata Bersih (GWB).

Program ini bertujuan meningkatkan daya saing destinasi pariwisata agar tetap aman dan sehat bagi wisatawan.

"Menjaga atau melakukan pemulihan itu juga bisa dilakukan secara bersama-sama, contohnya kenapa kita melakukan Gerakan Wisata Bersih? Karena itu adalah cara kita mengaktifkan kembali community base (berbasis komunitas)," ujar Ni Luh.

Ia juga mengingatkan bahwa Candi Borobudur berada di bawah pengawasan Pemerintah Indonesia bersama UNESCO, sehingga dunia turut memberi perhatian terhadap keberlanjutan destinasi tersebut.

Sebelumnya, ada lebih dari 3.000 permen karet yang ditemukan pada permukaan Candi Borobudur. Hal tersebut mendorong pemerintah untuk membatasi jumlah kunjungan wisata ke dalam area candi.

Jumlah kunjungan dibatasi menjadi 1.200 kunjungan per hari. Tujuan dari diberlakukannya aturan tersebut yakni agar struktur candi tetap terjaga dari adanya tekanan dan gesekan, serta menjaga kelestariannya.