Perayaan Waisak di Indonesia, Tak Hanya di Candi Borobudur

perayaan Waisak di Indonesia, perayaan waisak di indonesia, tempat perayaan waisak, tempat perayaan waisak di indonesia, Perayaan Waisak di Indonesia, Tak Hanya di Candi Borobudur, 1. Api Dharma Mrapen di Grobogan, 2. Air Berkah Umbul Jumprit di Temanggung, 3. Candi Mendut di Magelang, 4. Candi Bahal di Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, 5. Vihara Buddha Metta Arama, Jakarta Pusat, 6. Vihara Siddharta, Tangerang Selatan, Banten, 7. Candi Muaro Jambi, 8. Pawai Waisak di Pekanbaru, Riau

 Waisak menjadi momen penting bagi umat Buddha di Indonesia. Hari raya ini diperingati dengan penuh kekhusyukan dan ketenangan.

Tiga peristiwa suci dalam kehidupan Siddharta Gautama dirayakan bersama. Mulai dari kelahiran, pencerahan, hingga wafatnya.

Selama ini, Candi Borobudur selalu jadi sorotan utama Waisak. Padahal, perayaannya juga tersebar di berbagai daerah lain.

Artikel ini mengajak melihat ragam tradisi Waisak di Indonesia. Dari Grobogan hingga Jambi, tiap tempat punya cerita tersendiri.

1. Api Dharma Mrapen di Grobogan

Perayaan Waisak dimulai dengan pengambilan Api Dharma Mrapen di Grobogan. Api ini menyala abadi dari tanah dan menjadi simbol pencerahan dalam ajaran Buddha. Umat Buddha menganggapnya sebagai cahaya dharma yang menuntun batin menuju ketenangan.

Setelah diambil, api ini dibawa ke Candi Mendut sebelum akhirnya diarak ke Borobudur sebagai bagian dari prosesi puncak perayaan Hari Raya Waisak.

2. Air Berkah Umbul Jumprit di Temanggung

Ritual pengambilan air suci dari Umbul Jumprit menjadi bagian sakral dalam Waisak. Air ini melambangkan kejernihan hati dan pikiran yang bijaksana. Dalam ajaran Buddha, air suci dianggap mampu menenangkan batin dan menumbuhkan welas asih.

Setelah diambil, air berkah dikirab bersama Api Dharma menuju Candi Mendut untuk disatukan dan disakralkan menjelang perayaan Hari Waisak nasional.

3. Candi Mendut di Magelang

Candi Mendut menjadi titik awal dari prosesi puncak Hari Raya Waisak. Di tempat ini, Api Dharma dan Air Berkah disatukan dan disemayamkan untuk disakralkan. Umat Buddha berkumpul di sini untuk sembahyang, melakukan puja bhakti, dan meditasi.

Setelah itu, mereka mengaraknya menuju Candi Borobudur. Suasana spiritual terasa sangat kental di kawasan ini, terutama menjelang perayaan inti.

4. Candi Bahal di Padang Lawas Utara, Sumatera Utara

Tak hanya di Pulau Jawa, Hari Raya Waisak juga dirayakan di Sumatera Utara. Candi Bahal menjadi pusat kegiatan umat Buddha di wilayah ini. Kompleks candi kuno ini digunakan untuk sembahyang dan prosesi suci.

Umat berkumpul untuk merenung dan mengenang ajaran Buddha Gautama. Candi Bahal menjadi simbol kuat keberagaman lokasi perayaan Waisak di Indonesia.

5. Vihara Buddha Metta Arama, Jakarta Pusat

Di tengah hiruk pikuk ibu kota, Vihara Buddha Metta Arama tetap menjadi tempat ibadah yang damai. Umat Buddha datang untuk sembahyang, menyalakan lilin, dan melakukan puja bhakti.

Perayaan Waisak di sini berlangsung sederhana namun penuh makna. Lokasinya yang strategis di Menteng membuat vihara ini ramai dikunjungi, terutama saat Hari Raya Waisak tiba.

6. Vihara Siddharta, Tangerang Selatan, Banten

Vihara Siddharta menjadi pusat kegiatan Waisak di kawasan Tangerang Selatan. Ritual seperti Sangha Dana, puja bhakti, dan pemandian rupang berlangsung khidmat.

Banyak keluarga Buddha berkumpul di sini untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam hidup Siddharta Gautama. Suasana tenang dan sakral menyelimuti vihara ini selama rangkaian Waisak berlangsung.

7. Candi Muaro Jambi

Candi Muaro Jambi menjadi salah satu lokasi perayaan Waisak di Pulau Sumatera. Umat Buddha dari berbagai daerah datang untuk meditasi, doa, dan kirab.

Prosesi dijalankan di area candi yang luas dan penuh nilai sejarah. Kegiatan berlangsung sejak pagi hingga malam hari, menjadikan kompleks candi ini hidup oleh suasana religius dan budaya.

8. Pawai Waisak di Pekanbaru, Riau

Di Pekanbaru, Waisak dirayakan meriah dengan pawai budaya. Barongsai, naga, lampion, dan mobil hias mengisi jalanan kota. Umat Buddha juga beribadah di wihara, membakar dupa, dan menyalakan lilin.

Perpaduan ibadah dan budaya ini menjadikan pawai Waisak di Pekanbaru sebagai tradisi yang dinanti setiap tahun.