Top 6+ Candi di Magelang untuk Isi Libur Panjang, Selain Candi Borobudur

wisata sejarah magelang, wisata religi waisak, candi buddha magelang, 6 Candi di Magelang untuk Isi Libur Panjang, Selain Candi Borobudur, 1. Candi Mendut, 2. Candi Pawon, 3. Candi Ngawen, 4. Candi Umbul, 5. Candi Selogriyo, 6. Candi Asu

 Candi Borobudur memang paling dikenal wisatawan saat Hari Waisak. Namun, Magelang menyimpan lebih banyak candi bersejarah lainnya.

Beberapa candi bahkan tak kalah sakral dan indah. Nilai sejarah dan spiritualnya juga sangat kuat terasa.

Waisak adalah hari raya umat Buddha yang penuh makna. Momentum ini juga mendorong wisata religi semakin ramai dikunjungi.

Artikel ini akan membahas wisata candi di Magelang selain Borobudur. Cocok untuk liburan Waisak sambil belajar sejarah budaya.

1. Candi Mendut

Candi Mendut punya peran penting dalam perayaan Hari Raya Waisak. Di dalam candi terdapat tiga arca utama, termasuk patung Buddha setinggi tiga meter. Arsitektur candi ini mencerminkan ajaran Mahayana, dengan detail simbolik yang kaya.

Lokasinya hanya 4 km dari Borobudur, sering dijadikan titik awal prosesi Waisak. Suasananya tenang, cocok untuk meditasi dan wisata spiritual.

2. Candi Pawon

Candi Pawon berdiri di antara Candi Mendut dan Borobudur. Meski kecil, reliefnya menggambarkan Dewa Kuvera, dewa kekayaan dalam budaya Hindu. Banyak sejarawan meyakini candi ini menjadi tempat penyimpanan abu Raja Indra.

Letaknya yang strategis memberi kesan simbolik sebagai penghubung spiritual. Suasana sekitar candi cukup sejuk dan rindang, cocok untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke Borobudur.

3. Candi Ngawen

Candi Ngawen terdiri dari lima bangunan candi kecil yang sejajar di atas punden. Daya tarik utamanya adalah arca singa di keempat sudut candi, yang jarang ditemukan di candi Buddha lain.

Dibangun oleh Dinasti Syailendra, candi ini mencerminkan gaya arsitektur masa klasik. Dikelilingi sawah dan desa, lokasi ini cocok untuk wisata sejarah yang tenang. Menariknya, masuk ke kawasan ini tidak dikenakan tiket.

4. Candi Umbul

Candi Umbul dikenal sebagai situs pemandian air panas dari zaman Mataram Kuno. Air hangat alami di kolam dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan. Meski sederhana, kawasan ini masih menyimpan relief dan struktur batu kuno.

Suasananya cocok untuk wisata reflektif atau relaksasi. Letaknya di Desa Kartoharjo, dengan akses cukup mudah dari pusat kota. Tiket masuk juga cukup terjangkau bagi semua kalangan.

5. Candi Selogriyo

Candi Selogriyo terletak di lereng bukit dan hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer. Trekking menuju lokasi ini melewati pematang sawah dengan pemandangan menenangkan.

Candi bergaya Hindu ini pernah hancur karena longsor dan direstorasi pada 2005. Meski kecil, lokasi ini cocok untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam. Udara sejuk pegunungan menambah pengalaman spiritual dan alami.

6. Candi Asu

Candi Asu atau Candi Asu Sengi dibangun pada masa Wangsa Sanjaya, mencerminkan perpaduan antara Hindu dan arsitektur lokal. Namanya berasal dari patung Lembu Nandi yang rusak dan dianggap mirip anjing.

Terletak di Dusun Sengi, candi ini dikelilingi perbukitan dan pedesaan asri. Meski tidak sepopuler Borobudur, suasananya cocok untuk menjelajahi sejarah kuno. Panorama dan ketenangan alam menjadi daya tarik utamanya.