Schneider Electric Siapkan “Penurun Panas” untuk Data Center Pelayan AI

Computex, Schneider, pusat data, Data Center, Schneider Electric, Computex Taipei 2025, Liquid Cooling, data center, computex 2025, computex 2025 taiwan, computex taipei 2025, Schneider Electric Siapkan “Penurun Panas” untuk Data Center Pelayan AI

– Dalam Computex Taipei 2025, Schneider Electric menampilkan berbagai inovasi yang ditujukan untuk mendukung pusat data agar tetap optimal, hemat energi, dan siap menghadapi tantangan AI yang terus berkembang.

Executive Vice President Data Center, Networks, Services di Schneider Electric, Pankaj Sharma merinci, pada 2030, 36 persen dari seluruh beban kerja di pusat data akan berasal dari AI, termasuk generative AI.

Schneider juga memprediksi, pada 2030, beban kerja AI akan menyumbang 255 gigawatt (GW) dari total kapasitas pusat data global, naik drastis dari 105 GW pada 2025 ini.

“Kami percaya bahwa revolusi AI yang sedang berlangsung tidak bisa ditopang oleh infrastruktur lama. Dibutuhkan paradigma baru: pusat data yang tidak hanya kuat, tapi juga cerdas, efisien, dan berkelanjutan,” ujar Pankaj Sharma, Executive Vice President Data Center, Networks, Services di Schneider Electric.

Sharma mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi pers yang digelar sehari sebelum pembukaan Computex, Senin (19/5/2025), seperti dilaporkan jurnalis Galuh Putri Riyanto yang meliput Computex Taipei 2025.

Ajang ini diikuti oleh lebih dari 1.400 perusahaan teknologi dari seluruh dunia, termasuk Schneider Electric, perusahaan asal Prancis yang dikenal dalam bidang manajemen energi dan otomasi.

AI Butuh Daya Besar, Solusi Harus Cerdas

Sharma mengatakan, server-server modern yang digunakan untuk melatih model AI berskala besar seperti LLM (Large Language Model) bisa mengonsumsi daya 5 hingga 10 kali lebih besar dibanding server biasa.

Schneider mengandalkan portofolio teknologi EcoStruxure Data Center, termasuk intelligent power monitoring, sistem distribusi daya modular, dan software berbasis AI untuk prediksi konsumsi serta optimalisasi beban.

Teknologi ini diklaim mampu meningkatkan efisiensi energi secara menyeluruh hingga 20–30 persen dibanding desain konvensional, sekaligus mengurangi total cost of ownership (TCO) dan emisi karbon.

Selama ini, pusat data mendinginkan server menggunakan pendingin udara, mirip seperti AC. Namun, di era AI, kata Sharma, udara tidak lagi cukup.

Salah satu inovasi penting yang dipamerkan Schneider adalah teknologi liquid cooling atau pendinginan cair. Teknologi ini menjadi solusi ideal untuk server AI yang menghasilkan panas ekstrem.

Teknologi liquid cooling ini menggunakan cairan khusus yang langsung menyentuh bagian terpanas dari komputer, seperti prosesor dan chip AI, untuk mendinginkannya secara cepat.

Computex, Schneider, pusat data, Data Center, Schneider Electric, Computex Taipei 2025, Liquid Cooling, data center, computex 2025, computex 2025 taiwan, computex taipei 2025, Schneider Electric Siapkan “Penurun Panas” untuk Data Center Pelayan AI

Executive Vice President Data Center, Networks, Services di Schneider Electric, Pankaj Sharma dalam acara media briefing Schneider Eelctric, Senin (19/5/2025).

3. Modular dan Cepat Dirakit

Selain mendinginkan server, Schneider juga mempercepat proses pembangunan pusat data. Mereka menggunakan pendekatan modular dan prefabrikasi (PFM), yang memungkinkan pembangunan pusat data hanya dalam hitungan minggu, bukan bulan.

Kerja sama strategis dengan Nvidia dan ETAP

Alhasil, Schneider Electric juga menjalin kemitraan strategis dengan pemain besar seperti Nvidia, untuk menciptakan desain pusat data yang optimal bagi beban kerja AI.

Terobosan teknologi: Galaxy VXL

Computex, Schneider, pusat data, Data Center, Schneider Electric, Computex Taipei 2025, Liquid Cooling, data center, computex 2025, computex 2025 taiwan, computex taipei 2025, Schneider Electric Siapkan “Penurun Panas” untuk Data Center Pelayan AI

Di ajang Computex 2025, Schneider Electric turut memperkenalkan teknologi terbaru mereka yang bernama Galaxy VXL. Hal ini diungkap oleh Nirupa Chander dalam sesi briefing menjelang Computex, Senin (19/5/2025)..

Pada ajang Computex 2025, Schneider Electric turut memperkenalkan teknologi terbaru mereka yang bernama Galaxy VXL. Hal ini diungkap oleh Nirupa Chander dalam sesi briefing yang sama.

Galaxy VXL adalah perangkat canggih yang dirancang untuk menjaga pasokan listrik tetap stabil, terutama di tempat-tempat penting seperti pusat data dan perusahaan teknologi yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI).

Singkatnya, Galaxy VXL adalah UPS (Uninterruptible Power Supply), yaitu alat yang memastikan listrik tetap menyala meskipun terjadi gangguan atau pemadaman. Bedanya dengan UPS biasa, Galaxy VXL dirancang khusus untuk mendukung sistem berbasis AI yang butuh daya besar dan stabil setiap saat.

Kenapa ini penting? Di era sekarang, banyak layanan digital seperti cloud, aplikasi AI, dan data center yang bekerja 24 jam non-stop. Kalau listrik tiba-tiba mati atau tidak stabil, bisa menyebabkan kerugian besar, kehilangan data, bahkan sistem bisa lumpuh. Galaxy VXL hadir untuk mencegah hal itu.

Produk ini mengusung desain modular dan efisien, mudah dipasang, hemat tempat, dan hemat energi. Dengan kepadatan daya hingga 1,042 kW per meter persegi.

Menurut data yang dibagikan Chander, satu unit UPS Galaxy VXL mendukung 500–1.250 kW, dan bisa dikombinasikan hingga 4 unit untuk mencapai total 5.000 kW (5 MW). Kemampuan ini memastikan pusat data tetap menyala meskipun terjadi gangguan listrik atau lonjakan beban.