Capres Kolombia Miguel Uribe Ditembak saat Kampanye, Pelaku Diduga Remaja 15 Tahun

Kolombia, Miguel Uribe, calon presiden, calon presiden Kolombia, capres kolombia ditembak saat kampanye, miguel uribe, miguel uribe ditembak saat kampanye, miguel uribe capres kolombia, Capres Kolombia Miguel Uribe Ditembak saat Kampanye, Pelaku Diduga Remaja 15 Tahun, Pelaku Diduga Remaja 15 Tahun, Miguel Uribe dalam Kondisi Kritis, Pemerintah Kolombia Kutuk Penembakan, Kritik dari AS dan Sorotan Politik

Kandidat presiden Kolombia dari kubu sayap kanan, Senator Miguel Uribe, dalam kondisi kritis usai menjadi korban penembakan saat berkampanye di ibu kota Bogota, Sabtu (7/6/2025).

Dalam peristiwa yang mengejutkan publik Kolombia itu, Miguel Uribe ditembak tiga kali, yakni dua kali di kepala dan satu kali di lutut, ketika sedang berpidato di hadapan para pendukungnya.

Rekaman video dari lokasi kejadian memperlihatkan tubuh Uribe terkulai di atas kap mobil putih dengan darah mengucur deras.

Sejumlah orang di sekitarnya tampak berupaya menghentikan pendarahan dan memberikan pertolongan pertama.

Pelaku Diduga Remaja 15 Tahun

Pihak kepolisian Kolombia mengungkap, pelaku penembakan adalah seorang anak di bawah umur, yang diduga berusia 15 tahun.

Kepala Kepolisian Kolombia, Carlos Fernando Triana, dalam keterangan resmi yang dikutip AFP, Minggu (8/6/2025), menyebut bahwa pelaku langsung diamankan di lokasi kejadian.

"Tersangka mengalami luka-luka akibat perkelahian dengan petugas pengamanan, dan saat ini sedang menjalani perawatan medis," ujar Triana.

Satu pucuk senjata api jenis Glock berhasil disita dari tangan pelaku dan kini dijadikan barang bukti. Meski sudah diamankan, hingga kini motif pelaku remaja usia 15 tahun itu belum diungkap ke publik.

Penembakan ini menambah daftar panjang kekerasan politik di Kolombia, yang hingga kini masih menghadapi tantangan serius dari kelompok bersenjata, kartel narkoba, dan ketegangan politik yang belum sepenuhnya reda.

Miguel Uribe dalam Kondisi Kritis

Usai insiden penembakan, Uribe segera dilarikan ke Klinik Santa Fe di Bogota dalam kondisi kritis. Pihak rumah sakit menyatakan, ia telah menjalani operasi bedah saraf dan operasi vaskular perifer.

"Ia sedang berjuang untuk hidupnya saat ini," tulis istri Uribe dalam unggahan di platform X (dulu Twitter).

Di luar rumah sakit, ratusan pendukung dan warga tampak berkumpul sambil menyalakan lilin dan berdoa untuk kesembuhannya.

Selain Uribe, dua orang lainnya, yakni seorang pria dan seorang wanita, juga turut mengalami luka dalam insiden yang mengguncang Kolombia tersebut.

Pemerintah Kolombia Kutuk Penembakan

Presiden Kolombia Gustavo Petro mengecam keras serangan itu dan menyebutnya sebagai "hari penuh penderitaan" bagi negaranya.

Dalam pernyataan resminya, ia menegaskan bahwa penembakan capres Kolombia Miguel Uribe adalah ancaman nyata terhadap demokrasi dan kebebasan berpikir.

"Yang terpenting hari ini adalah memastikan bahwa Dr. Miguel Uribe tetap hidup," ujar Petro dalam video yang diunggah ke media sosial.

Menteri Pertahanan Pedro Sanchez menambahkan, pemerintah telah mengerahkan seluruh sumber daya aparat penegak hukum untuk mengungkap dalang dan motif di balik aksi penembakan ini.

Pemerintah bahkan menawarkan hadiah sebesar 725.000 dollar AS atau sekitar Rp 11,7 miliar bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi terkait kasus ini.

Kritik dari AS dan Sorotan Politik

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio juga mengecam insiden tersebut. Ia menyebut serangan terhadap Uribe sebagai ancaman terhadap demokrasi, namun juga menyalahkan Presiden Petro atas retorika politik dari kalangan kiri yang dinilainya memanaskan situasi.

"Presiden Petro harus meredam retorika yang menghasut dan memastikan perlindungan bagi pejabat Kolombia," kata Rubio dalam pernyataannya.

Miguel Uribe, yang saat ini berusia 39 tahun, merupakan anggota Partai Pusat Demokratik dan dikenal sebagai kritikus keras Presiden Petro.

Ia mengumumkan pencalonan sebagai kandidat presiden untuk Pilpres Kolombia 2026 sejak Oktober 2024.

Meski tak memiliki hubungan darah dengan mantan presiden Kolombia Alvaro Uribe, partainya menyebut bahwa serangan terhadap Miguel merupakan serangan terhadap harapan masa depan negara.

“Ini adalah upaya membungkam suara politik,” ujar Alvaro Uribe.

Miguel Uribe sendiri merupakan cucu dari mantan presiden Kolombia Julio Cesar Turbay, yang menjabat pada 1978–1982. Ibunya, Diana Turbay, adalah seorang jurnalis ternama yang tewas setelah diculik oleh Kartel Medellin.

Sebelum menjadi senator pada 2022, Miguel Uribe pernah menjabat sebagai sekretaris pemerintahan dan anggota dewan kota Bogota.

Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai wali kota Bogota pada 2019, namun kalah dalam pemilu.

SUMBER: KOMPAS. com (Penulis: Albertus Adit)