Cerah Bebas Abu Lewotobi, Bandara Lombok Tetap Batalkan Penerbangan Demi Keselamatan

Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi pada Selasa (17/6) pukul 17.35 WITA. Erupsi itu menciptakan kolom abu setinggi 10.000 meter atau 10 kilometer dari atas puncak kawah.
Hujan material vulkanis berupa abu, pasir, dan batuan kerikil juga dilaporkan jatuh hingga ke wilayah permukiman yang berada di luar radius Kawasan Rawan Bencana (KRB), seperti Desa Boru, Desa Hewa, dan Desa Watobuku.
Terbaru, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik serius pada Rabu, 18 Juni 2025, dengan tiga kali letusan tercatat dalam sehari.
Meski demikian, Bandara Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan sebaran abu vulkanis letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur di wilayah Lombok negatif atau tidak ada.
"Ruang udara di Bandara Lombok tidak terdampak abu vulkanis dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki," kata General Manager Bandara Lombok Stephanus Millyas Wardana di Lombok Tengah, Kamis (19/6).
Stephanus menjelaskan, aerodrome observation dengan paper test yang dilakukan setiap jam hasilnya negatif atau tidak ditemukan sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki di area bandara.
"Hal ini diperkuat dengan informasi dan prediksi arah abu vulkanik oleh BMKG, pantauan Perum LPPNPI, dan laporan pilot,” imbuhnya, dikutip Antara.
Meskipun tidak terdapat sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi tersebut, penerbangan sejumlah rute dari dan menuju Bandara Lombok dibatalkan sejak Rabu (18/6) kemarin. (*)