Imbas Gunung Lewotobi Meletus, Bandara Frans Seda Ditutup Sementara

Maumere, Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Imbas Gunung Lewotobi Meletus, Bandara Frans Seda Ditutup Sementara

Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere, Nusa Tenggara Timur ditutup sementara karena terdampak abu vulkanik akibat Gunung Lewotobi Laki-laki yang erupsi pada Senin (7/7/2025) pukul 11.05 Wita.

"Mempertimbangkan aspek keselamatan penerbangan maka bandara ditutup sementara," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda, Partahian Panjaitan dalam siaran resmi, dikutip Senin (7/7/2025).

Ia melanjutkan, beberapa maskapai dan rute yang terdampak akibat penutupan bandara ini yaitu Wings Air rute Maumere – Kupang, Wings Air rute Labuan Bajo – Maumere dan NAM Air rute Maumere – Kupang.

Tercatat, total jumlah calon penumpang yang terdampak yaitu sebanyak 501 penumpang.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diterima dari Tim Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki pada 6 Juli 2025 dan berdasarkan ASHTAM Nomor : VAWR4071 dan Peta Prediksi Penyebaran Debu Vulkanik dari Satelit Darwin Volvanic Ash Advisory Centre (VAAC), tidak terjadi erupsi, namun terdapat angin kencang pada puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Angin kencang tersebut, katanya, diprediksi akan menyebabkan abu vulkanik menyebar dan menutupi jalur penerbangan dan/atau area approach Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda.

Sementara itu Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa mengimbau kepada seluruh operator penerbangan dan penyelenggara bandara untuk memberikan informasi terkini dan melakukan penanganan kepada calon penumpang sesuai dengan regulasi yang berlaku, termasuk memberikan kompensasi.

“Ada opsi reschedule (penjadwalan ulang), reroute (pengalihan rute), hingga pengembalian dana (refund) penuh bagi penumpang yang tidak dapat melanjutkan perjalanan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memberikan perlindungan maksimal kepada pengguna jasa transportasi udara,” katanya.

Lebih lanjut, Lukman menjelaskan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan penyesuaian terhadap operasional Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda berdasarkan data terbaru.

“Keselamatan penerbangan dan kenyamanan penumpang merupakan prioritas dalam setiap keputusan penutupan ataupun  pembukaan kembali operasional bandara. Kami berharap calon penumpang dapat memahami situasi force majeur ini,” ujar Lukman.

Sebagai informasi, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pukul 11.05 Wita dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 18.000 meter di atas puncak, atau sekitart 19.584 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara, timur laut, dan barat laut, sehingga NOTAM Aerodrome Closed tetap berlaku sampai dengan 8 Juli 2025 pukul 06.00 WITA.