Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Warga Mengungsi Usai Hujan Kerikil dan Pasir

Lewotobi, Flores Timur, Gunung Lewotobi, Gunung Lewotobi meletus, erupsi Lewotobi, lewotobi, lewotobi meletus, lewotobi erupsi, lewotobi meletus hari ini, erupsi lewotobi laki-laki, Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Warga Mengungsi Usai Hujan Kerikil dan Pasir

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami letusan dahsyat, Selasa (17/6/2025) sore.

Letusan tersebut memicu kepanikan warga di sejumlah desa yang berada dalam radius aman, bahkan membuat sebagian dari mereka memilih mengungsi secara mandiri demi keselamatan.

Dua desa yang terdampak langsung adalah Desa Pululera dan Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang. Meski berada lebih dari 7 kilometer dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki, kedua desa tersebut dihujani material vulkanik berupa kerikil dan pasir.

Selain itu, suara gemuruh panjang disertai kilatan petir turut mengiringi erupsi yang mengagetkan warga.

“Dari Hewa terlihat jelas. Kami semua terkejut, dengar suara gemuruh kuat sekali,” kata seorang warga Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, saat dihubungi.

Warga Mengungsi ke Zona Aman

Kekhawatiran akan eskalasi letusan Gunung Lewotobi Laki-laki membuat sebagian warga memilih meninggalkan rumah mereka.

Sejumlah warga Desa Waiula memutuskan mengungsi ke Desa Riang Baring, Kecamatan Ile Bura, yang dianggap cukup aman. Namun, wilayah ini berada di zona terkunci karena tidak memiliki jalur evakuasi alternatif jika letusan kembali meningkat.

Sementara itu, warga Desa Pululera, yang menjadi lokasi Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, juga merasakan dampak hujan pasir.

Kepala Desa Pululera, Paulus Sony Sang Tukan, telah meminta seluruh warga mengungsi ke Desa Nileknoheng untuk menghindari risiko yang lebih besar.

“Warga sudah mengungsi, tinggal kami satu dua orang saja. Tadi ada yang berkumpul di gereja, lalu evakuasi secara mandiri dengan motor dan mobil,” ujar Tony Tukan, salah satu perangkat Desa Pululera, melalui sambungan telepon.

Tony juga menyampaikan bahwa persediaan masker di desa mereka telah habis. Masker yang tersedia sebelumnya merupakan sisa bantuan dari bencana letusan pada November 2024. Ia khawatir, kelompok rentan seperti lansia dan penderita gangguan pernapasan bisa terdampak serius karena abu vulkanik masih tebal menyelimuti wilayah tersebut.

Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki mencatat tinggi kolom erupsi mencapai 10.000 meter (10 kilometer) di atas puncak gunung. Letusan terekam jelas di seismogram.

“Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sementara ini sekitar 6 menit 53 detik,” tulis petugas PGA Lewotobi Laki-laki dalam grup WhatsApp resmi mereka.

Menyikapi perkembangan ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki yang merupakan gunung api bertipe strato dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).

Pihak otoritas mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di dalam radius 7 kilometer dari kawah, serta di sektor barat daya–timur laut dalam radius 8 kilometer.

Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Lewotobi Kian Mencekam, Warga Radius Aman Mengungsi ke Desa Tetangga Butuh Masker