Top 6+ Penerbangan Batal Akibat Erupsi Gunung Lewotobi, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Selasa, 17 Juni 2025 sore
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Selasa, 17 Juni 2025 sore

  Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali berdampak pada sektor transportasi udara. Sedikitnya enam penerbangan dari dan menuju sejumlah kota di Flores batal dilakukan. Kondisi ini sekaligus menunjukkan betapa rentannya aktivitas masyarakat terhadap ancaman bencana alam.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, Ceppy Triono, menjelaskan bahwa pembatalan dilakukan demi keselamatan penerbangan.

“Penerbangan yang dibatalkan adalah penerbangan dari dan ke Maumere, Ende, dan Bajawa,” ujarnya saat dihubungi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Senin, 18 Agustus 2025 dikutip Antara.

Meski demikian, Ceppy memastikan Bandara Komodo masih beroperasi normal karena tidak terdampak sebaran abu vulkanik. Ia menyebutkan pihaknya rutin melakukan pemeriksaan dengan metode paper test.

“Paper test sudah dilakukan setiap jam sekali dan sampai dengan saat ini masih negatif,” tegasnya.

Erupsi Gunung Lewotobi

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi pada Senin, 18 Agustus 2025, pukul 20.08 WITA. Kolom abu teramati mencapai ketinggian sekitar 500 meter di atas puncak, atau kurang lebih 2.084 meter di atas permukaan laut.

“Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang, condong ke arah utara dan timur laut,” tulis laporan PVMBG.

Erupsi tersebut juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29,6 mm dan durasi sekitar 1 menit 47 detik.

Status Awas, Aktivitas Dibatasi

Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Status Level IV atau Awas. PVMBG mengimbau masyarakat maupun wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari kawah, serta menjauhi sektor barat-utara-timur laut sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi.

Masyarakat diminta tetap waspada, namun juga tenang, serta hanya mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah. “Masyarakat juga diimbau agar tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” tegas PVMBG.