Gunung Ruang Kembali Erupsi, Warga Jember Merasakan Hujan Abu Vulkanik Tipis

Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi kembali erupsi dengan letusan setinggi 1.200 meter di atas puncak atau 4.532 meter di atas permukaan laut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, Benny Setyawan mencatat, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut dan timur. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
"Rekaman seismik didominasi tremor menerus dengan amplitudo 4 mm dan erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," tuturnya.
Sebelumnya pada pukul 16.13 WIB, Gunung Raung erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 750 meter di atas puncak atau 4.082 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," katanya.
Status Gunung Raung masih pada level II (waspada), sehingga masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak boleh mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.
Berdasarkan data, gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl itu hampir setiap hari erupsi dengan tinggi letusan 400 meter hingga 1.500 meter di atas puncak.
Sebagian warga di beberapa desa di Kabupaten Jember merasakan hujan abu vulkanik tipis pascaerupsi Gunung Raung, sehingga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember bersama sukarelawan membagikan masker kepada warga dan pengguna jalan.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan warga agar tidak melakukan aktivitas di radius bahaya Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang Q1 masih pada Level II (waspada)," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN.
Dalam laporan aktivitas Gunung Ruang periode 16 -31 Mei 2025 tersebut, beberapa rekomendasi yang harus dipatuhi yaitu, masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius dua kilometer dari pusat kawah aktif.
Masyarakat juga diimbau untuk selalu menggunakan masker, menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
Masyarakat yang berada di luar radius dua kilometer diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi serta tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Ruang melalui aplikasi MAGMA Indonesia. (*)