Gunung Dukono Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.200 Meter ke Udara

Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, mengalami erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik tebal setinggi 1.200 meter dari puncak, Rabu (18/6/2025) pagi.
“Erupsi ini menandai lanjutan aktivitas vulkanik yang secara periodik masih berlangsung hingga saat ini,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, Bambang Sugiono, dilansir dari Antara, Rabu (18/6/2025).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah barat laut. Aktivitas erupsi terekam melalui seismogram Pos PGA di Desa Mamuya, Kecamatan Galela. Data mencatat amplitudo maksimum 32 milimeter dengan durasi letusan 76,07 detik.
Meski tergolong erupsi sedang, hal ini menunjukkan Gunung Dukono masih aktif secara geologis.
Gunung Dukono yang memiliki ketinggian 1.087 meter di atas permukaan laut saat ini berstatus Level II atau Waspada.
Potensi letusan tetap tinggi dan bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa tanda awal yang jelas.
Masyarakat, pendaki, dan wisatawan diimbau tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari Kawah Malupang Warirang.
“Mengingat letusan terjadi secara periodik dan abu mengikuti arah serta kecepatan angin, maka sebarannya bisa berubah-ubah,” ujar Bambang.
Warga juga diminta waspada terhadap dampak abu vulkanik yang bisa mengganggu kesehatan, terutama sistem pernapasan.
“Kami mengimbau masyarakat agar selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi paparan abu,” tambahnya.
Gunung Dukono merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia. Aktivitas vulkanik yang tinggi membuat wilayah di sekitarnya termasuk zona rawan bencana.
Oleh karena itu, koordinasi antara lembaga pemantau, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi krusial guna mencegah korban jiwa dan kerusakan lebih lanjut.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau gangguan penerbangan akibat erupsi. Namun, otoritas terkait tetap siaga dan terus memantau aktivitas Gunung Dukono secara intensif.