Gunung Dukono Erupsi, Wisatawan Dilarang Mendekat 4 Km dari Kawah
– Gunung Dukono kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan menyemburkan abu setinggi 1.000 meter pada Minggu (WIT).
Letusan ini mendorong pihak berwenang untuk kembali mengingatkan masyarakat dan wisatawan agar tidak mendekat ke kawah dalam radius 4 kilometer.
Erupsi yang terjadi pada pukul 06.05 WIT tersebut terekam jelas oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono di Desa Mamuya, Kecamatan Galela.
Menurut petugas pos, Bambang Sugiono, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah timur. Letusan tercatat memiliki amplitudo maksimum 22 mm dan berlangsung selama hampir satu menit.
Status Gunung Dukono saat ini berada pada Level II atau Waspada, yang berarti aktivitas vulkanik masih cukup tinggi dan berpotensi membahayakan.
Oleh karena itu, masyarakat sekitar serta para pendaki dan wisatawan dilarang mendekati area kawah Malupang Warirang dalam radius 4 kilometer (km).
Bambang menjelaskan bahwa erupsi yang disertai abu vulkanik ini terjadi secara berkala, dan sebaran abunya bisa berubah tergantung arah dan kecepatan angin.
“Area landaan abunya tidak tetap, jadi sangat berisiko bagi siapa pun yang berada terlalu dekat,” kata dia dilansir dari Antara.
Data Pos PGA juga mencatat bahwa sejak Sabtu dini hari hingga Minggu pagi, terjadi sebanyak 252 letusan, dengan kolom abu yang mencapai 800 hingga 1.000 meter.
Aktivitas kegempaan seperti tremor menerus dan gempa tektonik turut menandai peningkatan aktivitas gunung berketinggian 1.087 meter di atas permukaan laut ini.
Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara mengalami erupsi dengan ketinggian kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak pada Rabu (2/4/2025) sore
Asap dari kawah juga teramati cukup jelas dengan warna putih, intensitas sedang hingga tebal, dan ketinggian mencapai 900 meter di atas puncak.
Mengingat potensi bahaya abu vulkanik terhadap sistem pernapasan, masyarakat diimbau untuk selalu menyediakan masker atau pelindung hidung dan mulut, terutama saat berada di luar ruangan.
Keselamatan menjadi prioritas utama dalam menghadapi aktivitas vulkanik Gunung Dukono. Masyarakat dan wisatawan diminta untuk selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang dan memperbarui informasi dari sumber resmi.
