Erupsi Gunung Ile Lewotolok Disertai Dentuman dan Material Pijar

Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami beberapa kali erupsi pada Kamis (24/07/2025).
Pada Kamis malam ini, Gunung Ile Lewotolok mengalami dua kali erupsi.
Erupsi pertama terjadi pukul 18.48 Wita, memuntahkan kolom abu setinggi sekitar 300 meter dari puncak yang berada di ketinggian 1.723 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu terpantau berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang dan condong ke arah barat.
Dilansir Kompas.com (24/07/2025), erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 10,9 mm dan durasi sekitar 33 detik.
“Letusan disertai gemuruh sedang dan lontaran material pijar di sekitaran kawah,” ujar petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Fajaruddin M Balido.
Selang beberapa menit kemudian, pada pukul 19.17 Wita, gunung kembali mengalami erupsi.
Kali ini, letusan disertai dengan lontaran material pijar dan dentuman yang lebih kuat. Kolom abu teramati setinggi 300 meter dari puncak, dengan warna putih hingga kelabu dan intensitas sedang ke arah barat.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, condong ke arah barat,” katanya. Seismogram mencatat amplitudo maksimum sebesar 35 mm dengan durasi letusan selama 44 detik.
Pagi Hari, Erupsi Disertai Dentuman Kuat
Sebelum dua erupsi malam hari tersebut, Gunung Ile Lewotolok juga erupsi pada pagi harinya, Kamis (24/7/2025) pukul 09.17 Wita.
Petugas PGA, Jefri Pugel, mencatat letusan terjadi dengan amplitudo maksimum 23,3 mm dan durasi sekitar 40 detik.
“Tinggi kolom abu teramati 500 meter di atas puncak sekitar 1.923 meter di atas permukaan laut,” ujar Jefri dalam keterangannya. Kolom abu kali ini terpantau lebih tebal, berwarna putih hingga kelabu dan condong ke arah tenggara.
“Erupsi disertai dentuman kuat,” tambahnya.
Gunung Ile Lewotolok Berstatus Siaga
Dengan status aktivitas berada pada level III atau Siaga, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Jefri mengimbau warga dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat aktivitas gunung.
Selama periode pengamatan pada Kamis pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, Gunung Ile Lewotolok tercatat meletus sebanyak delapan kali.
Selain itu, juga terjadi 37 kali gempa embusan, satu kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, dan satu kali gempa tektonik jauh.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Gemuruh Kuat Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 500 Meter.