Pertamax Dimahalkan Nggak Ngaruh, Ini Alasan Warga Tetap Pilih Mobil Pribadi

- Meski harga BBM non subsidi dimahalkan pada Selasa (1/7/2025), nampaknya tidak membuat warga Jakarta berpindah ke transportasi umum.
Sejumlah pengguna kendaraan pribadi mengaku tetap mengandalkan mobil sehari-hari meski pengeluaran bertambah.
Maria (41), warga Rawamangun, Jakarta Timur, menyebut kenyamanan dan kepraktisan menjadi alasannya tetap memakai mobil pribadi.
“Naik transportasi umum tuh nggak praktis buat saya. Bawa anak dua, plus barang belanjaan, masa harus naik turun bus dan jalan kaki jauh? enggak efisien waktu,” ujarnya saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat (1/7/2025).
Dirinya mengaku menyiasati tambahan biaya bahan bakar dengan mengatur ulang pengeluaran rumah tangga, tanpa harus mengorbankan kenyamanan mobilitas keluarganya.
Begitu juga dengan Arsyad (38), seorang karyawan swasta asal Ciputat, Tangerang Selatan.
Ia setiap hari menempuh perjalanan menuju kantornya di Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dan tetap memilih menggunakan mobil pribadi meski harga Pertamax naik.
“Dari rumah ke halte aja itu lumayan. Di bus sering penuh, berdiri. Kalau bawa laptop atau kerjaan, bisa repot. Jadi mending keluar uang lebih buat bensin daripada stres di jalan,” kata Arsyad menukil Kompas.com.
Ia menyebut mulai menghitung tambahan biaya BBM untuk mobilnya yang menggunakan Pertamax, tetapi memilih berhemat di pos pengeluaran lain.
“Saya mulai kurangi makan di luar dan belanja-belanja aja. Daripada ngirit tapi capek di jalan, ya mending pakai mobil,” tambahnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) secara resmi menyesuaikan harga BBM nonsubsidi mulai 1 Juli 2025.
Di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax naik dari Rp 12.100 menjadi Rp 12.500 per liter.
Sementara itu, Dexlite naik dari Rp 12.740 menjadi Rp 13.320 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp 13.200 menjadi Rp 13.650 per liter.