Plus Minus Berangkat Mudik Pakai Mobil Pribadi di Malam Hari

Banyak masyarakat senang melakukan perjalanan mudik menggunakan mobil pribadi pada malam hari.
Hal ini karena adanya anggapan perjalanan di malam hari kondisinya cenderung lebih sepi, sehingga kemungkinan besar lalu lintas lebih lancar.
Namun, pemudik juga perlu memperhitungkan potensi bahayanya. Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, perjalanan mudik di malam hari memiliki kelebihan dan kelemahan.
“Perlu disesuaikan dengan kemampuan pengemudi dan dilihat untung ruginya, idealnya ya jalan saat terang, karena lebih mudah minta pertolongan saat ada masalah di perjalanan,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sony mengatakan, kondisi jalan di siang hari cenderung lebih jelas, sehingga lebih aman bila melakukan perjalanan.
“Visibilitas lebih terang memungkinkan dapat melihat banyak hal, sehingga perjalanan menjadi lebih aman. Selain itu, respons tubuh tubuh terhadap siang adalah waktu beraktifitas, jadi akan menjadi lebih siap bagi pengemudi,” ucap Sony.
Gerbang Tol Prambanan yang dibuka fungsional selama Lebaran 2025.
Sedangkan saat malam, menurut Sony, kondisi jalan cenderung gelap, sehingga aktivitas masyarakat sepi. Hal itu membuat jalanan lengang, tapi rawan terjadi tindak kriminal.
“Bila terjadi masalah di perjalanan malam hari, kita akan kesulitan minta pertolongan, karena kondisi jalan cenderung lebih sepi, dan perlu diwaspadai malam hari cenderung lebih banyak tindak kejahatan,” ucap Sony.
Sony menjelaskan, perjalanan di malam hari memang lebih nyaman karena tidak panas, jalanan sepi, dan sebagainya tapi sebaiknya perlu dipikirkan lagi.
Penerapan contraflow di Tol Cikampek saat malam hari minim pencahayaan, pemudik diharap waspada.
“Lebih memanjakan mata karena tidak kena sinar matahari, paling mata perih karena menerima sorotan lampu dari kendaraan di depan, cabin lebih nyaman karena tidak panas, jalanan lebih sepi juga, tapi sebaiknya dipikirkan ulang jika ingin jalan di malam hari,” ucap Sony.