WHV Australia 2025: Gaji Setara Rp 331.000 per Jam, Ini Syarat dan Pengalaman Pesertan

Bekerja sambil menikmati suasana luar negeri kini menjadi impian banyak anak muda Indonesia.
Salah satu jalur legal yang memungkinkan hal tersebut adalah program Working Holiday Visa (WHV) Australia.
Program ini memberikan kesempatan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 18–30 tahun untuk tinggal dan bekerja secara legal di Australia.
Selain memperoleh penghasilan, peserta WHV juga bisa mengenal budaya baru, mengasah soft skill, serta membangun kemandirian hidup.
Pengalaman pemegang WHV: Gaji Rp 331.000 per jam
Salah satu peserta WHV, Merianti, membagikan pengalamannya bekerja di Australia. Ia memperoleh upah sebesar 30,13 dolar Australia (AUD) per jam atau sekitar Rp 331.000.
Berbagai pekerjaan telah dijalaninya, mulai dari waitress, pencuci piring, pekerja gudang, hingga penyortir buah di kebun.
Dengan sistem penggajian mingguan atau dua mingguan, Merianti mengaku mampu menutup kebutuhan hidup, menabung, bahkan belajar secara mandiri.
“Gaji dianggap adil, termasuk untuk kerja lembur. Di sini tidak ada diskriminasi, dan aturan soal bullying maupun pelecehan diterapkan dengan tegas,” ungkap Merianti.
Ia menambahkan bahwa pekerja wajib mendapat waktu istirahat yang cukup.
Bagi pekerjaan fisik seperti memetik buah atau cleaning service, Merianti menekankan pentingnya daya tahan tubuh dan kemampuan beradaptasi. Sebelum diterima, pelamar biasanya menjalani sistem trial untuk menilai kesiapan kerja secara langsung.
Tantangan dalam mendapatkan WHV
Meski menawarkan banyak keuntungan, proses mendapatkan WHV tidaklah mudah.
Dea Rachma, seorang konten kreator yang juga pemegang WHV, menyebut bahwa peluang memperoleh visa ini lebih sulit daripada mendapatkan tiket konser.
Pemerintah Australia menerapkan kuota terbatas, serta beberapa syarat ketat yang harus dipenuhi, seperti batas usia, kemampuan bahasa Inggris, dan bukti tabungan minimal AUD 5.000 atau sekitar Rp 53 juta.
Dea sendiri memilih bekerja sebagai cleaning service di perusahaan tambang, dengan tanggung jawab membersihkan 23 kamar per hari selama 9 hari berturut-turut. Ia bekerja mulai pukul 05.00 hingga 17.00 dan mendapat waktu libur selama lima hari.
“Pekerjaannya berat, tapi saya jalani demi masa depan finansial. Kita yang menjalani hidup ini, jadi tidak perlu terlalu memperhatikan pendapat orang lain,” ujarnya.
Cara daftar WHV Australia 2025
Program WHV Australia 2025 dibuka setiap tahun melalui situs resmi: sduwhv.imigrasi.go.id. Berikut langkah dan dokumen yang perlu disiapkan:
Langkah Pendaftaran: Buat akun di situs resmi.
-Isi formulir elektronik dan unggah dokumen sesuai jadwal.
Dokumen yang diperlukan:
- Pas foto latar putih (maks. 10 MB).
- Paspor aktif minimal 18 bulan (maks. 10 MB, format PDF).
- Dokumen pendidikan sesuai status:
- Mahasiswa: surat keterangan, KHS, dan KTM.
- Lulusan dalam negeri: ijazah.
- Lulusan luar negeri: ijazah dan KHS.
- Sertifikat bahasa Inggris (berlaku maksimal 12 bulan):
- IELTS ≥ 4.5
- TOEFL iBT ≥ 32
- PTE ≥ 30
- Cambridge ≥ 147
- Surat keterangan bank dengan saldo minimal AUD 5.000 (Rp 53 juta). Jika menggunakan nama orang tua, lampirkan KK, KTP orangtua, dan surat pernyataan bermeterai.
- Surat pernyataan bahwa dokumen tidak dipalsukan (dengan meterai Rp 10.000).
Keuntungan WHV Australia
Melalui program WHV, peserta memperoleh sejumlah manfaat, seperti:
- Bekerja legal dalam jangka pendek
- Kesempatan belajar hingga empat bulan
- Kebebasan masuk keluar Australia
- Peluang memperpanjang visa ke tahun kedua (jika memenuhi syarat bekerja tiga bulan di sektor dan wilayah tertentu)
Program ini tidak hanya membuka peluang secara finansial, tetapi juga memperluas wawasan global dan memperkuat kemandirian.
Visa ini memungkinkan Warga Negara Indonesia (WNI) usia 18–30 tahun
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""