Kisah Bilik Asmara di Lapas Pamekasan, Istri Eks Napi Akui Bayar Rp 400 Ribu per Jam

bilik asmara, bilik asmara di lapas, bilik asmara di lapas pamekasan, bilik asmara lapas pamekasan, Kisah Bilik Asmara di Lapas Pamekasan, Istri Eks Napi Akui Bayar Rp 400 Ribu per Jam

— Dugaan praktik penyewaan bilik asmara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pamekasan, Jawa Timur, mencuat ke publik. Seorang istri mantan narapidana mengaku pernah membayar Rp 400.000 untuk mengakses fasilitas khusus itu selama satu jam.

Ruangan tersebut disebut-sebut dijalankan oleh oknum petugas lapas dengan restu dari sejumlah pihak di internal lembaga tersebut.

Fasilitas Minim, Harga Tetap Tinggi

Menurut pengakuan ST, istri dari mantan napi, bilik asmara itu hanyalah sebuah ruangan kecil yang terletak di lingkungan lapas, berisi kasur tipis dan bantal.

"Harganya 400 yang saya bayar. Bisa 1 jam di dalam," ujar ST, Kamis (17/7/2025).

Ia menceritakan bahwa suaminya sebelumnya telah berkomunikasi dengan salah satu petugas lapas. ST kemudian diarahkan untuk membawa sarung sendiri dari rumah, mengikuti saran temannya yang juga pernah menggunakan ruangan serupa.

"Teman saya perempuan sebelumnya juga menggunakan kamar itu, harganya sama dan saya disuruh bawa sarung sendiri dari rumah," tuturnya.

ST menambahkan bahwa saat ia tiba di lapas, ia langsung dibawa menuju ruangan tak terpakai yang disulap menjadi bilik asmara. Ukurannya tidak terlalu luas, hanya ada kasur tipis di lantai, bantal, dan sebuah kursi panjang.

"Waktu itu kasurnya di lantai dan tipis, lengkap dengan bantalnya," tambah ST.

Sayangnya, meski telah membayar cukup mahal, ia merasa kecewa dengan kondisi ruangan yang tidak layak. "Waktu keluar dari kamar itu terlihat banyak orang, rasanya malu. Saya merasa rugi dengan fasilitas seperti itu," katanya.

Ada Dua Lokasi, Harga Bervariasi

ZA, mantan napi kasus kriminal, turut mengonfirmasi keberadaan bilik asmara tersebut. Ia mengungkapkan bahwa tarif penyewaan bisa berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per jam, tergantung lokasi.

"Bilik asmaranya di sekitar pintu masuk orang besuk tahanan. Dan satu lagi di dalam," ungkap ZA.

Bahkan, menurutnya, ruangan milik pejabat lapas pun kadang dijadikan tempat untuk kegiatan tersebut. Ia juga menyebut, beberapa narapidana bisa mendapatkan izin untuk bertemu keluarga di luar lapas.

"Kadang bisa ke luar dari lapas untuk bisa bertemu keluarganya sampai sekarang," tambahnya.

Pihak Lapas Membantah

Menanggapi isu ini, Kepala Lapas Kelas II A Pamekasan, Syukron Hamdani, menegaskan tidak ada praktik penyewaan bilik asmara di lembaga yang ia pimpin.

"Kalau hal tersebut tidak ada di lapas kami," kata Syukron.

Ia juga menyatakan siap menerima pengaduan masyarakat jika disertai data atau bukti yang bisa diverifikasi.

Hal senada disampaikan Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Pamekasan, Faishol Nur.

"Adanya kabar bilik asmara di Lapas Kelas II A Pamekasan itu tidak benar," ucapnya.

Pernah Diuji di Tiga Lapas

Di sejumlah negara seperti Brasil, Meksiko, Turki, dan Singapura, kunjungan pasangan sah atau ‘conjugal visit’ memang dilegalkan dan diatur demi menjaga ikatan keluarga para napi. Namun, di Indonesia, belum ada aturan khusus dari Kementerian Hukum dan HAM yang mengatur secara eksplisit tentang hal tersebut.

Meski begitu, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pernah melakukan uji coba ruang khusus untuk pasangan sah narapidana di tiga lapas, yakni Lapas Ciangir, Lapas Terbuka Kendal, dan Lapas Nusakambangan, dengan pengawasan ketat.

UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan memang menjamin hak narapidana untuk mendapat perlakuan manusiawi serta mempertahankan hubungan dengan keluarga. Namun, jika fasilitas seperti itu dimanfaatkan secara sembunyi-sembunyi oleh oknum demi keuntungan pribadi, maka hal itu bisa dikategorikan sebagai bentuk penyalahgunaan wewenang.

Kasus dugaan bilik asmara di Lapas Pamekasan ini pun menjadi sorotan dan diharapkan segera ditindaklanjuti oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bisnis Sewa Bilik Asmara di Lapas Pamekasan, Begini Pengakuan Istri Mantan Napi