Ari Lasso Kritik Sistem Royalti Lagu, WAMI Klarifikasi soal Nominal Rp 497 Ribu

WAMI, Ari Lasso, royalti lagu, royalti ari lasso, royalti musik Indonesia, kasus royalti musik di indonesia, sengketa royalti Ari Lasso, transparansi LMK WAMI, Ari Lasso Kritik Sistem Royalti Lagu, WAMI Klarifikasi soal Nominal Rp 497 Ribu

Musisi Ari Lasso kembali melontarkan kritik pedas terkait sistem pengelolaan royalti lagu di Indonesia.

Mantan vokalis Dewa 19 itu mengaku heran dan kecewa lantaran jumlah royalti yang diterimanya dari Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Wahana Musik Indonesia (WAMI) sangat kecil dan dinilai tidak masuk akal.

Ari Lasso menyebut, dirinya hanya menerima royalti sebesar Rp 497.000, padahal sebelumnya sempat mendapat notifikasi senilai Rp 700.000 atas nama penerima lain.

Ia pun menunjukkan bukti transfer royalti tersebut melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.

“Saya tetap bersyukur mendapat berkat yang ternyata malah lebih kecil, yaitu Rp 497 ribu. Terima kasih, ini bukti anda bekerja. Tapi esensi masalah ini tetap belum terjawab. Rumus apa yang membuat royalti saya makin kecil dari Pak Mutholah?” tulis Ari Lasso, dikutip Selasa (19/8/2025).

Ari Lasso menilai sistem perhitungan royalti musik yang dilakukan LMK tidak transparan dan membingungkan.

Kritik Soal Transparansi

Menurut Ari Lasso, sejumlah lagu hit miliknya masih sering diputar di berbagai tempat. Namun, hasil royalti yang diterima jauh dari ekspektasi.

“Taruhlah 10 lagu hits saya, selama tiga bulan, hasilnya hanya sekian ratus ribu rupiah. Sementara saya pernah transfer Ricky Five Minutes sekali tampil Rp 1,5 juta. Saya tidak percaya ini kebetulan,” kata Ari Lasso.

Ia menegaskan bahwa para musisi berhak mengetahui mekanisme pembagian royalti secara jelas. Bahkan, ia mendesak agar WAMI diaudit secara terbuka oleh lembaga independen.

“Saya dan teman-teman ingin mendapat sosialisasi teknik rumus hitung anda, tentunya setelah kami sebagai warga negara yang tertib membayar kewajiban melakukan #AuditWAMI secara terbuka oleh lembaga yang kami tunjuk. Bila benar, mengapa gentar?” tegasnya.

Di akhir unggahannya, Ari Lasso bahkan menyinggung bahwa dirinya lebih memilih tidak menerima royalti daripada mendapatkan hasil yang menurutnya tidak adil.

“Lebih baik saya lapar daripada memakan nafasmu hidupmu,” tulis Ari Lasso dengan mengutip lirik lagu Pearl Jam.

Klarifikasi WAMI

WAMI, Ari Lasso, royalti lagu, royalti ari lasso, royalti musik Indonesia, kasus royalti musik di indonesia, sengketa royalti Ari Lasso, transparansi LMK WAMI, Ari Lasso Kritik Sistem Royalti Lagu, WAMI Klarifikasi soal Nominal Rp 497 Ribu

Presiden Direktur WAMI Adi Adrian dalam jumpa pers di kantor WAMI, L’Avenue Office & Residence, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2025).

Menanggapi kritik tersebut, Presiden Direktur WAMI Adi Adrian memberikan klarifikasi. Ia menegaskan, angka Rp 497.300 yang diterima Ari Lasso hanyalah royalti tambahan atau susulan, bukan pembayaran utama.

“Nanti dalam pendistribusian itu, ternyata ada yang lewat. Makanya ada yang ditransfer hanya ratusan ribu. Itu namanya distribusi susulan, adjustment,” ujar Adi Adrian dalam jumpa pers di kantor WAMI, L’Avenue Office & Residence, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2025).

Adi menambahkan, WAMI mendistribusikan royalti tiga kali dalam setahun, yakni pada Maret, Juli, dan November. Pembayaran Rp 497.300 yang diterima Ari Lasso merupakan royalti susulan dari tahap kedua pada Juli 2025.

“Kami juga enggak mau menahan-nahan uang. Kalau mau cantik aja, udah deh, nanti aja, makin dilihat angkanya kecil. Oh itu enggak mau kita,” kata Adi.

Menurut Adi, total royalti yang diterima Ari Lasso jauh lebih besar dari angka yang beredar di publik.

“Nilai royalti yang diterima AL jauh berkali-kali lipat lebih besar dari angka yang beredar. Dalam periode tujuh bulan terakhir, yakni Januari sampai Juli 2025, nilai royalti yang diterima AL puluhan juta rupiah, itu sudah kita transfer,” jelasnya.

Adi menilai, kesalahpahaman muncul karena Ari Lasso membagikan bukti transfer royalti susulan yang jumlahnya kecil, sehingga memicu spekulasi di publik.

“Ternyata yang di-share itu yang distribusi susulan yang enggak ada seberapa, dari distribusi total tujuh bulan,” tutur Adi.

Audit dan Transparansi

Menanggapi desakan audit yang disuarakan Ari Lasso, Adi Adrian menyatakan kesiapannya.

Namun, ia menegaskan bahwa WAMI sudah menjalani audit rutin setiap tahun melalui Kantor Akuntan Publik Forvis Mazars, yang termasuk 10 besar firma audit internasional.

“WAMI ini kita diaudit terus. Dari 2022 sampai 2024 kita diaudit terus. Jadi tanpa diminta pun, kita memang melakukan audit,” ujar Adi.

Ia menambahkan, hasil audit WAMI selama ini selalu memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), status tertinggi dalam audit keuangan.

“Secara status itu paling tinggi, dan tidak ada hal yang bermasalah,” tambahnya.

Adi juga menegaskan bahwa hasil audit dapat diakses publik melalui situs resmi WAMI.

“Makanya, sebenarnya yang kita submit ke pemerintah dan ke payung organisasi LMK itu transparan. Transparansi adalah hal utama kami. Karena penting sekali untuk menjaga kepercayaan selama belasan tahun WAMI berdiri. Hasil audit ada di website dan terbuka,” kata Adi

 

Sebelumnya, Ari Lasso mengajak para musisi Indonesia untuk bersatu mengajukan petisi dengan tagar #AuditWAMI. Ajakan tersebut muncul setelah adanya kesalahan transfer royalti yang ia alami.

Eks vokalis Dewa 19 itu bahkan mendorong agar para musisi menyewa lembaga auditor independen guna memastikan transparansi pengelolaan royalti lagu di Indonesia.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "..", "WAMI Klarifikasi soal Royalti Ari Lasso Rp 497.300" dan "Ari Lasso Buat Petisi untuk Audit, WAMI: Semua Ada Aturan Mainnya" 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!