Kisah Jane Birkin Menginspirasi Tas Ikonis Hermes

Birkin duduk dalam sebuah penerbangan pada 1984. Ia tampak repot dengan barang bawaannya. Beberapa barang itu kemudian tertumpah. Jatuh ke penumpang sebelahnya yang tak lain ialah bos rumah mode mewah Hermes Jean-Louis Dumas.
Sebagai seorang ibu dengan tiga anak, Birkin sudah pasti butuh tas yang bisa memuat banyak hal. Oleh karena itulah, ia tak menyia-siakan kesempatan. Birkin bertanya mengapa mereka tidak membuat tas yang lebih besar.
Dalam sebuah wawancara dengan Christiane Amanpour di CNN pada 2020, Birkin mengatakan ia ingin tas dengan setengah dari ukuran kopernya.
“Ia berkata, ‘Kalau begitu, gambarlah untuk saya’. Demikianlah, saya menggambarnya di atas kantong muntah pesawat,” ujar Birkin.
Hermes benar-benar mewujudkan gambar tas di kantong muntah itu. Ia mengirimkan tas tersebut padanya pada 1985. Ikon gaya asal Prancis ini menggunakan tas tersebut hampir setiap hari dari 1985 hingga 1994, sampai akhirnya menjadi simbol kemewahan sejati.
Setelah menciptakan tas tersebut untuk penyanyi dan aktris berdarah Inggris-Perancis itu, Hermes mulai memproduksinya secara komersial. Hingga kini, tas tersebut tetap menjadi salah satu simbol status paling eksklusif dalam dunia mode. Beberapa modelnya berharga puluhan ribu dolar dan memiliki daftar tunggu hingga bertahun-tahun. Selebritas seperti Kate Moss, Victoria Beckham, dan Jennifer Lopez ialah beberapa nama yang diketahui memiliki tas ini.
Namun, tas milik Birkin tentulah yang paling asli. Tas ini baru saja terjual dalam lelang di Prancis. Menurut pelaksana lelang Sotheby’s, tas Hermes milik Jane Birkin ini terjual seharga USD 10 juta atau sekira Rp 163 miliar.
Tas langka ini dilelang rumah lelang Sotheby’s melalui penjualan daring barang-barang fesyen mewah terkenal, termasuk karya dari Alexander McQueen dan Christian Dior, pada Kamis (10/7). Pihak rumah lelang menolak memberikan perkiraan harga tas Birkin asli itu kepada CNN sebelum lelang dimulai, tetapi penawaran awal sudah melampaui rekor sebelumnya di angka 1 juta euro atau sekitar Rp 17,7 miliar.
Dengan menetapkan rekor baru yang pasti, tas Birkin asli ini mengalahkan versi-versi yang jauh lebih mewah. Pada 2022, Sotheby’s menjual Diamond Himalaya Birkin yang bertatahkan berlian putih dengan harga lebih dari USD 450.000 (Rp 7,32 miliar), sedangkan Christie’s menjual versi berbahan kulit buaya seharga hampir USD 390.000 (sekira Rp 6,33) pada 2021. Rekor sebelumnya untuk tas tangan termahal dipegang oleh tas Kelly berbahan kulit buaya dan berlian senilai USD 513.040 (Rp 8,33 miliar).
Berbeda dengan tas Hermes Birkin yang diproduksi belakangan tas asli memiliki sejumlah ciri khas unik, seperti ukuran tas, cincin logam dan perangkat keras, serta tali bahu. Semua fitur itu tidak pernah direplikasi lagi. Penutup depannya menampilkan inisial Birkin, ‘J.B.’, sedangkan sepasang gunting kuku kecil dari perak tergantung di tali bahu. Benda itu, menurut Sotheby’s, disematkan karena Birkin dikenal senang kukunya selalu rapi dan membawa gunting kuku ke mana pun.
Hermes diketahui memberikannya empat tas lainnya sepanjang hidup Birkin. Ia juga menerima royalti dari penggunaan namanya, tapi kabarnya selalu menyumbangkannya untuk amal setiap tahun.
“Luar biasa rasanya menyadari bahwa tas yang awalnya dirancang Hermes sebagai aksesori praktis untuk Jane Birkin, kini menjadi tas paling diidamkan dalam sejarah dan mungkin akan terus begitu selama bertahun-tahun mendatang,” ujar pihak Sotheby’s dalam siaran pers sebelum lelang.
Jane Birkin meninggal dunia pada tahun 2023 dalam usia 76 tahun. Dalam wawancara dengan Christiane Amanpour di CNN, Birkin sempat bercanda bahwa orang-orang mungkin akan mengingatnya terutama karena telah menginspirasi tas ikonis ini, sebuah tas besar yang kini menjadi salah satu aksesori paling terkenal dan mahal di dunia.
“Ya ampun, kalau saya mati, (orang-orang) mungkin hanya akan membicarakan tas itu,” ujarnya.(dwi)