Cerita Pria Jepang Habiskan Rp 164 Miliar untuk Tas Hermes Jane Birkin

Jane Birkin, Shinsuke Sakimoto, tas Hermes Birkin original, tas Hermès Birkin, shinsuke sakimoto, shinsuke sakimoto birkin, tas hermes birkin original, lelang tas hermes, prototipe tas hermes jane birkin, tas hermes termahal, Cerita Pria Jepang Habiskan Rp 164 Miliar untuk Tas Hermes Jane Birkin

Identitas pria Jepang yang rela merogoh kocek sebesar 10,1 juta dolar Amerika Serikat, setara dengan Rp 164,2 miliar, untuk sebuah prototipe tas Hermes Birkin yang dibuat untuk dan dimiliki oleh Jane Birkin, akhirnya terungkap.

Ia adalah seorang pebisnis asal Negeri Sakura bernama Shinsuke Sakimoto, yang juga merupakan seorang CEO perusahaan resale barang-barang mewah bernama Valuence Holdings.

Sakimoto berbagi cerita, bagaimana dirinya berhasil memenangkan tas yang dianggap sebagai artefak dalam dunia fesyen tersebut.

Cerita Sakimoto memenangkan lelang tas Hermes Birkin original

"Itu adalah pembelian termahal yang pernah saya lakukan untuk satu barang. Itu sangat menyenangkan, tetapi membuat saya mual," ungkap Sakimoto yang sempat heran dengan keputusan yang diambilnya pada bulan lalu, dikutip dari CNN, Minggu (3/8/2025).

Jane Birkin, Shinsuke Sakimoto, tas Hermes Birkin original, tas Hermès Birkin, shinsuke sakimoto, shinsuke sakimoto birkin, tas hermes birkin original, lelang tas hermes, prototipe tas hermes jane birkin, tas hermes termahal, Cerita Pria Jepang Habiskan Rp 164 Miliar untuk Tas Hermes Jane Birkin

Tas Hermes Birkin original yang dibuat untuk dan dimiliki oleh Jane Birkin, yang berhasil dimiliki oleh CEO perusahaan resale barang-barang mewah bernama Valuence Holdings Shinsuke Sakimoto dalam lelang yang digelar oleh balai lelang Amerika Serikat, Sotheby's, Juli 2025.

Adapun, prototipe tersebut terjual di Paris, Perancis, pada 10 Juli 2025 kepada Sakimoto yang berhasil memenangkan lelang dengan nominal tersebut.

Sebelumnya, tas yang dilelang oleh Sotheby's, balai lelang AS, sebagai bagian dari penjualan Paris Fashion Icons mereka, ditawarkan dengan harga 1,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 27,6 miliar.

Datang dari keluarga pebisnis barang bekas

Sebagian bisnis Sakimoto adalah handbag bekas. Tas-tas yang dijual kembali oleh perusahaannya mungkin jauh lebih murah daripada Birkin asli. Namun, seringkali dijual oleh Valuence Holdings seharga ribuan dolar AS.

Pria berusia 43 tahun ini merupakan sosok yang tidak terduga yang berhasil memperoleh tas Hermes Birkin original tersebut

Pasalnya, tas yang dianggap sebagai salah satu artefak fesyen paling didambakan itu, kini dimiliki oleh Sakimoto selaku mantan pemain liga sepak bola papan atas Jepang.

Meski begitu, ini bukan kali pertamanya menangani barang bekas, meskipun Valuence Holdings baru dibuka pada tahun 2004 di Osaka, Jepang, setelah Sakimoto dilepas oleh klubnya dan pensiun pada usia 22 tahun.

Jane Birkin, Shinsuke Sakimoto, tas Hermes Birkin original, tas Hermès Birkin, shinsuke sakimoto, shinsuke sakimoto birkin, tas hermes birkin original, lelang tas hermes, prototipe tas hermes jane birkin, tas hermes termahal, Cerita Pria Jepang Habiskan Rp 164 Miliar untuk Tas Hermes Jane Birkin

Tas Hermes Birkin original yang dibuat untuk dan dimiliki oleh Jane Birkin, yang berhasil dimiliki oleh CEO perusahaan resale barang-barang mewah bernama Valuence Holdings Shinsuke Sakimoto dalam lelang yang digelar oleh balai lelang Amerika Serikat, Sotheby's, Juli 2025.

Sakimoto telah berpengalaman dalam bidang tersebut, karena sempat bekerja di bisnis serupa milik ayahnya.

Pelelangan yang kompetitif seperti sepak bola

Pelelangan tas Hermes Birkin original ini cukup kompetitif, seperti permainan sepak bola.

Inilah mengapa Sakimoto mempertahankan sifat kompetitifnya yang berkaitan dengan masa lalunya, saat mengikuti sesi lelang dari Sotheby's ini.

Sakimoto mengikuti lelang berdurasi 10 menit itu lewat kantornya di Tokyo. Ia berulang kali menyebut peserta lainnya sebagai "aite" atau lawan, dan "teki" atau musuh.

Ketika tawaran mendekati batas harga tertingginya, Sakimoto menyarankan perwakilannya di telepon untuk segera membalas tawaran para pesaingnya.

"Balas dalam tiga atau lima detik. Saya harus agresif," ungkap dia.

"Kami hampir mencapai batas. Namun, dalam beberapa menit itu, kami menyusun strategi tentang bagaimana memberikan dampak psikologis pada lawan kami, dan memaksa mereka menyerah," sambung Sakimoto.

Investasi jangka panjang

Jane Birkin, Shinsuke Sakimoto, tas Hermes Birkin original, tas Hermès Birkin, shinsuke sakimoto, shinsuke sakimoto birkin, tas hermes birkin original, lelang tas hermes, prototipe tas hermes jane birkin, tas hermes termahal, Cerita Pria Jepang Habiskan Rp 164 Miliar untuk Tas Hermes Jane Birkin

Tas Hermes Birkin original yang dibuat untuk dan dimiliki oleh Jane Birkin, yang berhasil dimiliki oleh CEO perusahaan resale barang-barang mewah bernama Valuence Holdings Shinsuke Sakimoto dalam lelang yang digelar oleh balai lelang Amerika Serikat, Sotheby's, Juli 2025.

Pada malam sebelum lelang, Sakimoto dua kali bermimpi tentang mengajukan penawaran yang menang.

"Kami menjalani proses ini dengan penuh keyakinan. Dan bisa dibilang, kami dipilih oleh para dewa fesyen untuk memiliki Birkin pertama itu," kata Sakimoto.

Namun, terlepas dari mimpi yang menjadi kenyataan tersebut, tas Hermes Birkin original ini merupakan investasi yang sangat berharga.

Pembelian lelang yang berprofil tinggi merupakan strategi baru dalam strategi PR perusahaan. Sebab, pemilik tas bersejarah ini secara teknis adalah Valuence Hodings, bukan Sakimoto.

Ia memperkirakan, publisitas yang dihasilkan dari lelang pada Juli kemarin bakal menghasilkan beberapa miliar yen, alias delapan digit dalam mata uang dolar, dalam "nilai iklan" selama dekade berikutnya.

"Sudah pasti tawaran yang menang akan memecahkan rekor, yang berarti akan diberitakan di seluruh dunia. Semua orang setuju dan memahami bahwa ini adalah investasi yang bagus," terang Sakimoto.

Di saat yang sama, ia berkomitmen untuk melestarikan artefak dunia fesyen ini.

Valuence Holdings menegaskan, tidak seperti koleksi mewah lainnya, tas Hermes Birkin tidak akan dijual kembali.

Bahkan, kemungkinan besar ini akan menjadi pengeluaran berkelanjutan. Perusahaan Sakimoto memperkirakan biaya lain, seperti pengiriman dan bea masuk, akan menambah 300 juta yen atau sekitar 2 juta dolar AS, setara Rp 32,6 miliaran, dari investasi awal sebesar Rp 164 miliar.

Rencana pastinya memang belum diungkap. Namun, perusahaan Sakimoto berharap dapat memamerkan tas itu kepada publik.

Sebab, saat dipamerkan oleh Sotheby's di New York sebelum hari lelang, ribuan orang berkunjung untuk melihat tas tersebut.

"Tujuan dari memenangkan karya seni ini bukan untuk menjadikannya sebagai kepemilikan pribadi bagi orang kaya, tetapi untuk menciptakan model kepemilikan baru, agar perusahaan seperti kami dan masyarakat dapat berbagi bersama-sama," ucap Sakimoto.

"Kami ingin melestarikannya di masa mendatang dan membagikannya kepada semua orang," pungkas dia.