Penantian 6 Tahun, Adrian Yunan Hadirkan Album Reflektif Bertajuk 'Jalan Keluar'

Penantian 6 Tahun, Adrian Yunan Hadirkan Album Reflektif Bertajuk 'Jalan Keluar'

Setelah penantian panjang selama enam tahun, akhirnya Adrian Yunan merampungkan karya album penuhnya yang kedua bertajuk Jalan Keluar, dirilis lewat kolaborasi bersama label demajors.

Album ini memuat delapan lagu dengan ragam warna musik yang kaya dan bervariasi. Menariknya, Adrian mengajak berbagai seniman dan musisi untuk turut serta sebagai kolaborator dan pengisi suara, memperluas lanskap artistik dalam setiap lagu.

Sebanyak delapan kolaborator terlibat dalam proyek ini, antara lain Reda Gaudiamo, Cholil Mahmud, Nanin Wardhani, Harlan Boer, Anda Perdana, Jason Ranti, Tetangga Pak Gesang, dan Indriatma Sitorus.

Sementara itu, sejumlah musisi pendukung seperti John Navid, Arrivson, Jinan Lakeisha, Daan Juan Haikal Abdillah, Muhammad Ghifari Syahgayo, Reza Hilmawan, dan Win Guitar turut memperkuat musik di beberapa lagu dalam album ini.

Keragaman tema yang diangkat menjadikan album ini terasa hidup dan relevan. Di trek pembuka, Ular Tangga — hasil kolaborasi dengan Indriatma Sitorus — Adrian menggambarkan momen saat bermain ular tangga bersama anaknya. Permainan sederhana itu menjadi inspirasi lagu tentang kehidupan yang penuh dengan naik-turun, risiko, dan harapan, layaknya papan ular tangga.

Kemudian hadir Refrain yang berkolaborasi dengan Harlan Boer. Lagu ini mengulik konsep bagian lagu ‘reff’ sebagai pusat tematik lagu, dipenuhi metafora yang mengajak pendengar untuk menafsirkan secara imajinatif.

Lalu, lagu Zebra Cross bersama Jason Ranti menyoroti pengalaman Adrian saat menyebrang jalan, menciptakan analogi tentang betapa rumit dan menegangkannya menyelaraskan langkah dengan waktu, kecepatan, dan keberuntungan agar bisa selamat.

Kehidupan sehari-hari banyak menjadi inspirasi dalam album ini. Pasar Malam yang dinyanyikan bersama Reda Gaudiamo menggambarkan nostalgia pasar malam zaman dulu yang jauh berbeda dengan masa kini.

Lalu, Rimba Pekerja yang berduet dengan Nanin Wardhani, membawa pendengar ke dunia kerja yang penuh kerumitan dan sering kali membuat orang lupa arah pulang.

Di lagu Nikmat Sepanjang Umur, Adrian dan Cholil Mahmud menyuguhkan suasana intim seperti dua sahabat yang bermain gitar di beranda rumah, sambil membicarakan tentang kebahagiaan sederhana — bahkan ketika hanya terdengar dengkuran di malam hari.

Album ditutup dengan dua lagu kontemplatif: Langkah Kura-Kura, yang menyimbolkan ketenangan dalam menjalani hidup, serta Rumah Sahaja, sebuah lagu reflektif tentang tempat berlindung yang sederhana, namun penuh makna untuk dijadikan pelabuhan sampai usia menua. (Far)