Ricuh Usai Final Piala Dunia Antarklub 2025, Luis Enrique Dikritik Pengamat

— Insiden panas terjadi selepas laga final Piala Dunia Antarklub 2025 yang mempertemukan Paris Saint-Germain (PSG) melawan Chelsea di Stadion MetLife, New Jersey, Minggu (13/7/2025) waktu setempat atau Senin (14/7/2025) dini hari WIB.
Pelatih PSG, Luis Enrique, terlibat keributan dengan pemain Chelsea, Joao Pedro, sesaat setelah pertandingan berakhir. PSG harus mengakui keunggulan Chelsea dengan skor 0-3 dalam partai puncak Piala Dunia Antarklub 2025 tersebut.
Luis Enrique terlihat melayangkan tangan kirinya ke arah wajah Joao Pedro. Gestur tersebut membuat penyerang asal Brasil itu terjatuh ke tanah.
Situasi di lapangan pun sempat memanas. Beberapa pemain dan staf PSG berusaha menahan Luis Enrique, sementara pelatih Chelsea, Enzo Maresca, meminta skuadnya menjauh dari lokasi kejadian.
Peristiwa itu memantik reaksi dari berbagai pihak, salah satunya pengamat sepak bola asal Prancis, Walid Acherchour.
Jurnalis RMC tersebut menyayangkan tindakan Luis Enrique, yang menurutnya tidak bisa dibenarkan.
"Kami menyoroti PSG dalam pertandingan ini, cerita yang mereka sampaikan, dan citra yang mereka tunjukkan. Tetapi kemarin (Minggu), ada hal-hal yang saya tidak sukai," ujar Acherchour.
"Benar, ada beberapa pemain Chelsea yang bersikap menyebalkan, tapi itu bagian dari sepak bola. Kalau antarpemain, saya rasa masih bisa dimaklumi. Saya penggemar berat Luis Enrique, mungkin fans terakhirnya. Tapi kemarin dia kehilangan kendali!"
"Dia seorang guru, seorang pelatih, seharusnya bisa menahan diri. Saya tidak tahu apa yang dikatakan pemain Chelsea, tapi apa yang terjadi tetap tidak bisa diterima," tegasnya.
Acherchour menilai insiden ini mencoreng citra PSG dan menunjukkan sisi negatif di panggung dunia.
"Kita pernah ramai membicarakan kasus Paulo Fonseca dengan Olympique Lyonnais. Tapi kemarin, saya rasa tidak cukup banyak yang menyoroti kejadian ini. Itu terjadi di depan kamera dunia," katanya.
"PSG selama enam bulan terakhir penuh dengan kisah indah, tapi dalam sepak bola, Anda juga harus tahu bagaimana menerima kekalahan. Saat Anda menang dan menghajar semua lawan 4-0, semua orang memuji dan menyebut PSG luar biasa."
"Namun, ketika Chelsea mengalahkan Anda dengan cara sah, Anda harus menjabat tangan lawan dan kembali bekerja. Insiden ini memberi citra buruk," pungkas Acherchour.
Menanggapi kejadian tersebut, Luis Enrique mengakui adanya ketegangan tinggi di akhir laga.
dorongan, banyak ketegangan dan tekanan. Situasi ini jelas seharusnya dihindari," ucap Luis Enrique dalam konferensi pers.
"Tujuan saya jelas hanya untuk mencoba memisahkan para pemain," lanjutnya.
Luis Enrique menegaskan tidak ada niat untuk memicu konfrontasi dan berharap insiden tersebut tidak berlarut-larut.
Namun, insiden ini tetap menjadi sorotan dalam evaluasi penampilan PSG di final Piala Dunia Antarklub 2025.