Jeremy Thomas Tak Suka Koleksi Barang, Ini Alasannya
Aktor senior Jeremy Thomas memiliki pandangan tersendiri soal gaya hidup dan pemilihan barang fashion. Ayah dua anak itu kurang suka mengoleksi barang, khususnya barang yang hanya sekadar tren.
“Saya tidak fanatik harus memiliki barang dari brand tertentu sehingga kalau mereka mengeluarkan yang terbaru saya tidak harus beli,” ujar Jeremy dalam acara The Launch of King Seiko VANAC di Jakarta Utara, Rabu (16/7/2025).
Jeremy Thomas kurang suka koleksi barang tren
Tak semua barang harus diburu
Menurut Jeremy, tidak semua barang bermerek harus diburu hanya karena sedang ramai di pasaran.
Laki-laki berumur 54 tahun itu lebih memilih membeli sesuatu yang benar-benar cocok dengan kepribadiannya. Barang-barang fashion yang klasik dan tidak lekang oleh waktu adalah favoritnya.
“Untuk barang-barang yang klasik dan cocok dengan personality saja, pasti saya koleksi dan beli,” ucapnya.
Tak seperti kebanyakan publik figur, Jeremy justru tidak gemar mengoleksi barang, seperti tas ataupun sepatu dalam jumlah besar.
Ia mengaku hanya memiliki beberapa aksesori yang benar-benar dipilih dengan pertimbangan fungsi dan daya pakai jangka panjang.
Aktor Jeremy Thomas saat menghadiri dalam acara The Launch of King Seiko VANAC di Jakarta Utara, Rabu (16/7/2025).
“Tapi koleksi ini tidak sampai banyak, tapi barang tersebut bisa saya pakai dalam jangka waktu yang lama. Saya tipe orang yang lifetime purchaser,” kata suami Ina Thomas ini.
Beberapa barang yang ia miliki bahkan memiliki nilai sentimental. Salah satunya adalah jam tangan pemberian ayahnya yang hingga kini masih ia simpan dan gunakan.
Ia juga menyebut kalung emas yang selalu dikenakan setiap hari untuk menunjang penampilan dan sudah menjadi bagian dari cara berbusananya.
“Saat ini hanya ada beberapa jam, itu pun ada jam yang sudah saya punya dari lama, mungkin itu juga pemberian ayah saya. Kemudian kalung emas yang saya pakai setiap hari juga,” jelasnya.
Gaya hidup Jeremy Thomas mencerminkan filosofi elegan yang tidak berlebihan. Baginya, kualitas dan nilai personal sebuah barang jauh lebih penting ketimbang sekadar mengikuti tren atau brand populer.
