Volkswagen Beetle Split-Window, Dari Mobil Rakyat Jadi Barang Koleksi Super Mahal

Volkswagen Beetle bergaya klasik selalu punya aura tersendiri, tapi varian Split-Window Beetle dengan kaca belakang terbelah menjadi dua merupakan yang paling diidamkan kolektor. Diproduksi terbatas antara 1939 hingga 1952, varian ini kini langka dan sangat bernilai. Berikut ulasan tentang nilai pasarnya saat ini, berdasarkan kondisi dan tahun produksi.
1. Tahun Produksi Mempengaruhi Nilai Signifikan

Ilustrasi logo merek mobil Volkswagen
Split-Window Beetle awalnya dibuat antara 1939–1952. Versi sebelum akhir 1940-an umumnya lebih langka karena banyak yang hilang selama Perang Dunia II, sehingga harga pada model awal bisa sangat tinggi. Bahkan model 1948 pernah dilelang hingga sekitar $140.000 atau setara Rp2,2 miliar di Swedia.
2. Harga Standar untuk Kondisi Baik
Menurut Hagerty, sebuah platform valuasi mobil klasik, Beetle Split-Window tahun 1952 dalam kondisi baik punya estimasi nilai sekitar $37.500 atau sekitar Rp607 juta. Ini hampir $10.000 atau setara Rp161 juta lebih tinggi dibanding model Oval-Window pada periode yang sama.
3. Contoh Penjualan Aktual Tahun 2025
Dikutip VIVA Otomotif dari Slashgear, Senin 18 Agustus 2025, model 1952 yang dilelang via Bring a Trailer terjual seharga $95.959 atau setara Rp1,53 miliar pada Juni 2025, menunjukkan tingginya minat kolektor pada varian ini.
Sementara itu, di situs Catawiki, Beetle Split-Window tahun 1953 berhasil terjual sekitar €31.500 (± $35.600) atau sekitar Rp551 jutapada Mei 2025, nilai yang tetap tinggi untuk model orisinal.
4. Kondisi Restorasi Masih Bisa Lebih Terjangkau
Jika kamu bersedia merestorasi sendiri, Beetle Split-Window dengan kondisi karatan pun bisa ditemukan mulai dari £10.000 (~$12.750) atau setara Rp204 juta. Namun, patut diingat bahwa biaya restorasi untuk mencapai kondisi prima bisa mencapai $25.000 jika dirupiahkan Rp400 juta atau lebih.

Volkswagen Beetle Split-Window
Volkswagen Beetle Split-Window adalah mobil klasik yang bukan sekadar kendaraan, tapi juga simbol sejarah otomotif dunia. Nilainya di pasaran Indonesia setara ratusan juta hingga miliaran rupiah, tergantung kondisi dan tahun produksi. Bagi kolektor, varian ini bukan hanya barang koleksi, tetapi juga investasi jangka panjang yang terus naik nilainya.