Tips Pelihara Toyota Kijang Doyok, Radiator Harus Air Biasa

Ada satu nama lawas yang tetap punya tempat di hati para penggemar otomotif klasik, yaitu Toyota Kijang generasi kedua, atau yang lebih akrab disebut Kijang Doyok.
Mobil ini diproduksi antara tahun 1981 hingga 1986, dan dikenal dengan desain bodi kotaknya yang sederhana namun fungsional.
Bentuk depannya yang khas membuat mobil ini dijuluki "Kijang Doyok", karena dianggap mirip dengan tokoh kartun Doyok yang populer di harian Pos Kota.
Restomod Toyota Kijang Doyok
Meski usianya sudah lebih dari 40 tahun, Kijang Doyok tetap digemari. Penggemarnya tidak ialah yang menyukai mobil retro, dan para pecinta otomotif yang menghargai kesederhanaan dan kehandalan kendaraan era lama.
Salah satu pemilik Kijang Doyok tahun 1984, Agam, membagikan pengalamannya kepada Kompas.com. Menurutnya, merawat Kijang Doyok sangat mudah tak ada perhatian khusus.
"Untuk tipsnya itu yang diperhatikan itu untuk Kijang Doyok ialah air radiator. Ini kan air radiatornya masih posisinya menggunakan air biasa ya, tidak bisa menggunakan coolant," ujar Agam yang ditemui di Cirebon, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Agam mengatakan, material radiator Kijang Doyok kurang cocok kalau menggunakan cairan coolant.
Restomod Toyota Kijang Doyok
"Ini posisi radiatornya tuh dia masih besi. Jadi memang tidak boleh disarankan pakai coolant. Karena kalau pakai air coolant itu bakal nanti ada keropos di bagian radiator," jelasnya.
Agam mengatakan, air biasa justru lebih aman untuk radiator mobil ini, karena sifatnya tidak merusak struktur besi.
Meskipun tidak seefisien coolant dalam menjaga suhu mesin, penggunaan air biasa tetap memadai selama dilakukan perawatan rutin, seperti mengecek volume dan kebersihan air radiator secara berkala.
Restomod Toyota Kijang Doyok
Sisanya tidak ada perhatian khusus. Agam menilai ketersediaan suku cadang juga masih menjadi salah satu kelebihan Kijang Doyok.
Menurut Agam, komponen-komponen mobil ini masih mudah ditemukan di toko-toko onderdil, bahkan memiliki banyak kesamaan dengan Kijang Super, generasi penerusnya.
"Untuk spare part-nya sendiri itu masih gampang dicari banget, masih banyak tersedia di toko-toko juga masih ada. Dia persamaannya itu sama Kijang Super," ujar Agam.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!