Kata Toyota Soal Fenomena Rojali dan Rohana di GIIAS 2025

Selama delapan hari pameran otomotif terbesar di Indonesia, GIIAS 2025, Toyota Astra Motor mencatatkan angka pemesanan kendaraan atau Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang solid, yaitu sebanyak 4.250 unit.
Hasil ini diklaim sama seperti capaian tahun lalu, karena hanya berselisih beberapa unit saja. Menariknya, capaian ini diraih di tengah kondisi pasar otomotif yang tidak mudah.
Sekaligus membantah anggapan soal fenomena "Rojali" (Rombongan Jarang Beli) dan "Rohana" (Rombongan Hanya Nanya) yang kerap disebut terjadi di pameran otomotif besar.
Ilustrasi suasana pameran GIIAS 2025
Menanggapi hal tersebut, Jap Ernando Demily, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor mengatakan bahwa pihaknya tidak terlalu risau dengan istilah Rojali maupun Rohana.
Menurutnya, semua pengunjung tetap dihargai dan dilayani dengan sepenuh hati, apapun niat kedatangannya ke booth Toyota.
“Ya ginilah, kalau kita kan selalu positif ya. Orang yang datang ke GIIAS kan agendanya banyak. Ada yang memang enggak mau cari mobil, ya kita layanin dengan sepenuh hati,” ujar Ernando di ICE BSD, Tangerang (2/8/2025).
Suasana booth Toyota, tempat konsumen melakukan transaksi
“Ada orang yang ingin jalan-jalan, bawa keluarga, juga sah-sah aja. Kita juga pasti layanin dengan sepenuh hati,” kata dia.
Meski pasar otomotif sedang menghadapi berbagai tantangan, Ernando mengaku bersyukur karena angka penjualan Toyota selama GIIAS tetap stabil.
Ia menyebut bahwa capaian 4.250 unit selama delapan hari mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap merek Toyota, dan hal ini juga tidak lepas dari kekuatan lineup kendaraan elektrifikasi mereka.
Pengunjung memadati ruang pamer mobil di ajang pameran automotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (24/7/2025). GAIKINDO selaku penyelenggara pameran menargetkan capaian transaksi penjualan di GIIAS 2025 lebih dari Rp20 triliun, target tersebut berdasarkan pencapaian tahun lalu yang menembus angka Rp20 triliun.
“Puji Tuhan. Melihat angkanya relatif stabil. Karena kita kan tahu kondisinya lagi enggak gampang. Tapi kelihatannya masyarakat, ya terutama di booth Toyota, hasilnya masih cukup stabil lah,” ucap Ernando.
Yang menarik, kontribusi kendaraan elektrifikasi Toyota pada GIIAS 2025 meningkat dibanding tahun lalu. Tahun ini, kendaraan elektrifikasi menyumbang 34 persen dari total SPK, naik dari 27 persen pada GIIAS 2024.
Kenaikan ini sebagian besar ditopang oleh penjualan Innova Zenix Hybrid, yang menjadi tulang punggung segmen elektrifikasi Toyota.
“Kalau kita melihat struktur, itu bisa jadi cerminan sih. Karena kalau kita ngeliat data juga, segmen Zenix, medium, itu cenderung relatif stabil dan sedikit lebih naik,” kata Ernando.
Dengan kinerja ini, Toyota membuktikan bahwa mereka masih menjadi pilihan utama masyarakat di tengah derasnya tren elektrifikasi dan kompetisi ketat di industri otomotif.
Toyota tidak hanya sukses menarik perhatian pengunjung, tetapi juga berhasil mengonversi ketertarikan itu menjadi angka penjualan yang nyata.