Aturan Power Bank di Pesawat, Dibawa ke Kabin atau Bagasi?

Perjalanan udara di era modern tidak lepas dari kebutuhan akan perangkat elektronik, dan power bank menjadi salah satu barang penting bagi banyak wisatawan. Namun, aturan ketat mengenai membawa power bank di pesawat sering kali membingungkan, terutama karena risiko keamanan yang terkait dengan baterai lithium-ion.
Pada Juli 2025, dengan semakin banyaknya penerbangan domestik dan internasional dari bandara seperti Soekarno-Hatta di Jakarta atau Ngurah Rai di Bali, memahami aturan power bank menjadi krusial untuk menghindari penyitaan barang atau denda.
Berikut adalah panduan lengkap tentang aturan membawa power bank di pesawat, termasuk apakah boleh di bagasi, batas kapasitas, dan tips praktis untuk perjalanan yang aman.
Power Bank Hanya Boleh Dibawa di Bagasi Kabin
Menurut peraturan International Air Transport Association (IATA) yang diadopsi oleh otoritas penerbangan di Indonesia, seperti Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, power bank dilarang ditempatkan di bagasi terdaftar (checked baggage) dan hanya diperbolehkan dibawa di bagasi kabin (carry-on luggage).
Hal ini disebabkan oleh risiko kebakaran dari baterai lithium-ion jika terjadi korsleting atau kerusakan selama penerbangan. Jika power bank ditemukan di bagasi terdaftar saat pemeriksaan X-ray, barang tersebut dapat disita, dan penumpang berisiko dikenakan denda mulai dari Rp500.000, tergantung kebijakan maskapai dan bandara. Oleh karena itu, selalu simpan power bank di tas tangan atau ransel yang Anda bawa ke kabin pesawat.
Batas Kapasitas Power Bank yang Diizinkan
Tidak semua power bank boleh dibawa ke pesawat. IATA menetapkan batas kapasitas baterai lithium-ion berdasarkan rating watt-hour (Wh) atau miliampere-hour (mAh). Power bank dengan kapasitas hingga 100 Wh (sekitar 27.000 mAh) diperbolehkan tanpa persetujuan khusus, dengan maksimal dua unit per penumpang.
Power bank dengan kapasitas antara 100-160 Wh memerlukan izin dari maskapai, dan yang melebihi 160 Wh dilarang sama sekali. Untuk menghitung Wh, gunakan rumus: Wh = (mAh ÷ 1000) × Voltase (biasanya 3,7V untuk power bank). Misalnya, power bank 20.000 mAh memiliki rating sekitar 74 Wh, yang aman untuk dibawa.
Selalu periksa label power bank untuk memastikan kapasitasnya sesuai, karena petugas keamanan bandara dapat meminta verifikasi.
Tips Membawa Power Bank dengan Aman
Untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan, simpan power bank dalam wadah pelindung atau kantong plastik terpisah untuk mencegah korsleting. Jangan gunakan power bank selama penerbangan kecuali diizinkan oleh kru kabin, karena beberapa maskapai memiliki aturan tambahan.
Pastikan power bank memiliki label kapasitas yang jelas, karena barang tanpa label berisiko disita. Di Indonesia, maskapai seperti Garuda Indonesia dan Lion Air mengikuti pedoman IATA, tetapi beberapa bandara internasional, seperti di Singapura atau Australia, memiliki pemeriksaan yang lebih ketat.
Untuk penerbangan internasional, hubungi maskapai terlebih dahulu jika Anda membawa power bank berkapasitas besar.
Konsekuensi Melanggar Aturan Power Bank
Melanggar aturan power bank dapat menyebabkan ketidaknyamanan signifikan. Jika power bank ditemukan di bagasi terdaftar, Anda mungkin diminta membongkar koper di konter check-in, yang memakan waktu dan berpotensi menyebabkan keterlambatan.
Dalam kasus ekstrem, seperti membawa power bank berkapasitas di atas 160 Wh tanpa izin, penumpang dapat dilarang naik pesawat atau menghadapi denda hingga Rp1.000.000, tergantung yurisdiksi bandara.
Beberapa negara juga menerapkan sanksi tambahan untuk pelanggaran aturan baterai lithium-ion, termasuk penahanan sementara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Untuk menghindari masalah, selalu pisahkan power bank dari barang lain dan letakkan di tempat yang mudah diakses saat pemeriksaan keamanan.
Persiapan Sebelum Bepergian
Sebelum berangkat ke bandara, periksa situs resmi maskapai atau otoritas bandara, seperti Angkasa Pura untuk bandara di Indonesia, untuk memastikan aturan terbaru tentang power bank. Bawa hanya power bank berkualitas tinggi dari merek terpercaya, karena produk murah tanpa sertifikasi keselamatan lebih mungkin disita.
Jika Anda bepergian dengan banyak perangkat elektronik, pertimbangkan untuk menggunakan power bank berkapasitas lebih kecil namun efisien untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya.
Selain itu, pastikan untuk mengemas power bank dalam kondisi mati (off) dan hindari menyimpannya bersama benda logam seperti kunci atau koin yang dapat menyebabkan korsleting. Dengan persiapan yang tepat, Anda dapat menghindari masalah dan menikmati perjalanan yang lancar.