4 Power Bank Anker yang Ditarik Peredarannya di Indonesia
Anker, perusahaan asal China yang dikenal sebagai produsen aksesori gadget, mengumumkan penarikan empat model power bank dari pasar Indonesia.
Langkah ini diambil setelah ditemukan potensi gangguan pada komponen sel baterai lithium-ion dalam sejumlah unit produksi.
Melalui akun Instagram resminya, Anker menjelaskan bahwa tindakan recall ini dilakukan sebagai bagian dari inisiatif untuk memperketat standar keamanan produknya.
Mereka menyatakan bahwa evaluasi internal menemukan adanya potensi risiko pada sel baterai dari salah satu pemasok.
"Anker telah melakukan peninjauan proaktif terhadap batch power bank yang diproduksi sebelumnya. Proses ini mengidentifikasi potensi masalah pada sel baterai lithium-ion dari pemasok tertentu," kata Anker dalam keterangan resminya.
Meski kemungkinan terjadinya kerusakan cukup kecil, Anker tetap memilih menarik produk dari konsumen untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Penarikan ini dilakukan serentak di beberapa negara seperti Singapura, Filipina, Uni Emirat Arab, hingga Arab Saudi, termasuk Indonesia.
Daftar power bank Anker yang ditarik dari Indonesia
Empat tipe power bank Anker yang masuk daftar recall di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Anker Power Bank A1257 (kapasitas 10.000 mAh)
- Anker Power Bank A1647 (kapasitas 20.000 mAh)
- Anker Zolo Power Bank A1681
- Anker Zolo Power Bank A1689
Pelanggan yang telah membeli salah satu produk tersebut dapat melakukan klaim pengembalian melalui situs yang disediakan oleh Anker. Prosesnya mencakup pengecekan nomor seri, bukti pembelian, dan pemilihan bentuk kompensasi seperti unit pengganti, voucher belanja, atau pengembalian dana.
Berdasarkan pantauan KompasTekno, sejumlah model yang ditarik itu masih ditemukan di toko daring Indonesia. Kemungkinan, Anker masih dalam tahap distribusi program recall ini ke mitra penjual di berbagai wilayah.
Sebagai catatan, model power bank A1652 juga turut ditarik dari pasar luar negeri. Namun, unit ini tidak termasuk dalam daftar recall di Indonesia kali ini karena sudah lebih dulu tercakup dalam program penarikan sebelumnya.
