Strategi Isuzu Hadapi Penurunan Ekonomi: Fokus pada Pelayanan

Perekonomian dalam negeri tengah kehilangan daya pacunya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2025 mencapai 4,87 persen secara tahunan (yoy), atau lebih rendah dibandingkan capaian pada triwulan IV-2024 sebesar 5,02 persen (yoy).
Pelambatan tersebut turut berimbas pada industri otomotif.
Di tengah penurunan ekonomi dalam negeri, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menggali berbagai potensi untuk meningkatkan penetrasi pasar, salah satunya memperkuat pelayanan.
Operation Support and Development Division Head Astra Isuzu, Heri Wasesa, mengatakan bahwa memberikan layanan yang lebih kepada pelanggan merupakan strategi untuk menjaga pangsa pasar di kondisi seperti ini.
New Isuzu Mu-X 4WD
"Kita juga paham bahwa basis Light Commercial Vehicle (LCV) kita berbasis komoditas. Sehingga kita akan mirroring itu. Kemudian, apa yang mesti kita lakukan di bisnis komersial? Yang kita lakukan di Isuzu adalah kita harus punya empati terhadap para pelanggan. Artinya, kita juga memberikan layanan lebih ketika pelanggan tidak dalam kondisi baik," kata Heri pada acara diskusi terbatas dengan awak media beberapa hari yang lalu.
Heri menjelaskan, meski kondisi sedang tidak baik-baik saja, namun Isuzu akan terus memberikan dukungan kepada pelanggan.
Sehingga kendaraan para pelanggan bisa tetap bekerja dengan optimal untuk kelangsungan bisnis.
"Kalau di area saya, di area aftersales, bagaimana kita memberikan dukungan yang selama ini kita berikan, akan kita berikan lebih lagi di situasi susah seperti ini. Sehingga keterikatan kita dalam rangka retensi dan menjaga hubungan dengan pelanggan akan tetap terjaga," katanya.