Indomobil Group Hadapi Penurunan Pasar 15%

Industri otomotif Tanah Air saat ini tengah menghadapi tantangan yang tidak ringan.
Hingga Mei 2025, kondisi pasar tercatat mengalami tekanan cukup signifikan, yang turut dirasakan oleh pelaku industri, termasuk Indomobil Group.
CEO Indomobil National Distributor, Tan Kim Piauw, mengungkapkan bahwa pihaknya melihat kondisi pasar tahun ini sampai Mei memang cukup menantang. “Cukup menantang dalam arti sebenarnya. Tahun ini pasar itu mengalami penurunan yang lumayan, kalau saya rasa tidak salah angkanya 15 persen ya,” ujar Tan kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, Senin (7/7/2025).
Pembaruan Citroen C3 dan C3 Aircross
Tan menambahkan, pihaknya berharap di semester kedua ada suatu perubahan yang baik untuk perekonomian maupun kebijakan-kebijakan dari pemerintah. “Biasanya, terus terang, pasar otomotif di Indonesia itu di semester kedua seringkali mengalami kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan semester pertama,” ujarnya.
Dia berharap tren serupa akan kembali terjadi tahun ini, seiring dengan berbagai upaya pemerintah dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Stabilitas kebijakan dan stimulus fiskal diyakini akan berdampak positif terhadap daya beli masyarakat. “Kita juga melihat bahwa pemerintah sampai hari ini terus berusaha melakukan banyak hal, bagaimana supaya perekonomian bisa menjadi lebih baik,” kata Tan.
Citroen di IIMS 2025
Bagi Tan, korelasi antara pertumbuhan ekonomi dan penjualan mobil sangat erat.
Ketika ekonomi bergerak positif, permintaan kendaraan roda empat biasanya ikut terkerek naik. “Mobil itu sangat identik dengan pertumbuhan ekonomi. Pada saat ekonomi bertumbuh dengan baik, permintaan mobil itu juga akan mengalami kenaikan,” tutur Tan.
Citroen Basalt
Dengan paruh waktu kedua yang tinggal menghitung hari, pelaku industri berharap ada sinyal pemulihan dari sisi makro.
Apalagi, semester kedua kerap menjadi momentum penting menjelang akhir tahun, termasuk musim libur panjang dan belanja besar-besaran.