Zero ODOL 2027 : Cara Isuzu dan Fuso Cegah Modifikasi Usai Pembelian

Pemerintah resmi menetapkan implementasi penuh kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Loading) mulai tahun 2027. Kebijakan ini menuntut pelaku usaha, karoseri, hingga Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk lebih ketat menjaga kesesuaian kendaraan dengan regulasi teknis yang berlaku.
Namun tantangan sesungguhnya justru kerap muncul setelah kendaraan diserahkan ke tangan konsumen. Di sinilah potensi modifikasi kembali yang kerap membuat kendaraan menjadi ODOL masih sering terjadi.
Lantas, bagaimana ATPM kendaraan niaga berupaya memastikan unit tetap sesuai regulasi setelah pembelian?
Rian Erlangga, Business Strategy Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia, mengatakan pihaknya menekankan pendekatan edukatif dan kolaboratif kepada seluruh pihak dalam ekosistem transportasi.
“Kami selalu mengedukasi konsumen mengenai pentingnya penggunaan kendaraan sesuai dengan spesifikasi teknis dan regulasi pemerintah. Selain itu, kami bekerja sama secara aktif dengan karoseri partner dan lembaga terkait untuk memastikan unit yang dikirim ke konsumen sudah sesuai standar," ucap Rian kepada Kompas.com, Rabu (7/8/2025).
Mengemudikan truk Isuzu Giga dengan panjang 12 meter
Lebih lanjut, Rian menegaskan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam pengawasan di lapangan.
“Kami juga mendorong adanya penegakan hukum dan kontrol yang berkelanjutan agar modifikasi pasca pembelian dapat diminimalisir,” ujarnya.
Sementara itu, Aji Jaya, Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), menegaskan bahwa pihaknya memastikan kendaraan yang mereka kirim telah sesuai dengan ketentuan teknis pemerintah.
“Sebenarnya, Mitsubishi Fuso dalam hal ini bertugas untuk menyediakan truk chasis yang aman untuk konsumen, sesuai regulasi pemerintah, dan memenuhi kebutuhan konsumen,” ucap Aji.
Namun, Aji juga mengakui bahwa pengambilan keputusan karoseri berada di tangan konsumen dan mitra karoseri itu sendiri, sehingga ruang modifikasi masih terbuka di luar pengawasan APM.
“Pembuatan karoseri seutuhnya adalah keputusan konsumen dan perusahaan karoseri, jadi kami tidak bisa mengatur hal tersebut,” kata dia.
Booth Mitsubishi Fuso di GIIAS 2025
Meski demikian, ATPM tetap memiliki peran penting dalam mensosialisasikan standar keselamatan serta menjaga agar konsumen tidak melanggar ketentuan.
“KTB terus mengimbau dan mensosialisasikan kepada konsumen dan perusahaan karoseri mengenai pentingnya kepatuhan terhadap standar agar kendaraan tetap aman dan layak di jalan, menjaga garansi produk, serta mendukung program Zero ODOL yang dicanangkan pemerintah demi keselamatan bersama,” kata Aji.
Sebagai langkah pencegahan lebih lanjut, Mitsubishi Fuso juga telah mengembangkan jaringan karoseri rekanan yang telah tersertifikasi. Langkah ini dilakukan agar diler-diler di seluruh Indonesia dapat merekomendasikan perusahaan karoseri yang sudah teruji kepatuhannya terhadap regulasi.
“Kami juga menginformasikan kepada diler-diler kami untuk memilih karoseri yang sudah KTB lakukan sertifikasi,” tambah Aji.
Artinya, pencegahan terhadap ODOL bukan hanya tugas regulator, tetapi memerlukan kolaborasi aktif antara ATPM, karoseri, konsumen, hingga penegak hukum.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!