Pengusaha Truk Dukung Zero ODOL, Tapi Ada Catatan Penting

tarif angkutan, Aptrindo, Zero Odol, sistem logistik, Pengusaha Truk Dukung Zero ODOL, Tapi Ada Catatan Penting

Kalangan pengusaha truk menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung penuh kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Loading) yang digaungkan pemerintah.

Namun demikian, dukungan ini disertai catatan penting terkait kesiapan sistem logistik dan penyesuaian tarif angkutan barang.

Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Agus Pratiknyo menyebutkan bahwa pada prinsipnya, semua pengusaha angkutan barang yang tergabung dalam asosiasi mendukung penegakan aturan Zero ODOL demi keselamatan dan ketertiban di jalan raya. “Selama tarifnya sesuai dan sistem logistik mendukung, kami pasti siap menjalankan. Yang sering jadi persoalan justru pemilik barangnya yang tidak mau tahu. Pengusaha disuruh patuh, tapi beban biaya tidak dibagi adil,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (8/8/2025).

Ia menjelaskan bahwa banyak pelaku usaha angkutan yang sudah berbadan hukum dan memiliki armada truk modern.

Namun, mereka kerap harus bersaing dengan kendaraan angkutan milik perseorangan atau perusahaan non-logistik yang mengabaikan aturan demi menekan biaya. “Kalau kami sebagai perusahaan resmi beli truk baru, sistemnya efisien. Tapi di lapangan, persaingan tidak sehat. Ada kendaraan tua yang masih dioperasikan, karena tidak ada pembatasan usia kendaraan secara tegas,” katanya.

Aptrindo juga menyoroti pentingnya pembenahan sistem logistik nasional, termasuk penyusunan tarif angkutan yang transparan dan mencerminkan biaya operasional sesuai beban muatan yang sah. “Kami tidak masalah angkut 10 ton, tapi tarifnya jangan pakai patokan 25 ton. Kalau dibayar sesuai, kami angkut sesuai aturan. Masalahnya, pemilik barang sering menekan tarif,” katanya.

Dalam simposium nasional bersama Korps Lalu Lintas di Yogyakarta, Aptrindo telah mengusulkan agar kebijakan Zero ODOL dijalankan secara bertahap, dimulai dari pembatasan muatan berdasarkan konfigurasi jumlah sumbu roda. “Kami minta ada staging. Tidak bisa 2027 langsung Zero ODOL. Harus bertahap, realistis, dan mengakomodasi semua pihak,” ujarnya.

tarif angkutan, Aptrindo, Zero Odol, sistem logistik, Pengusaha Truk Dukung Zero ODOL, Tapi Ada Catatan Penting

Ribuan sopir truk melakukan aksi demo tolak RUU ODOL dengan cara menutil akses lalu lintas Tol Soroja, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/6/2025)

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!