Review Denza D9 dari Kacamata Pengguna: Banyak Fitur tapi Ada Minusnya

mobil listrik, Denza, Denza D9, review pengguna, pengalaman pakai Denza D9, Review Denza D9 dari Kacamata Pengguna: Banyak Fitur tapi Ada Minusnya

Setelah menunggu hampir lima bulan, akhirnya Nico Hartono (40 tahun), warga Cipondoh, Tangerang, resmi menerima unit Denza D9 miliknya pada awal Juli 2025. MPV listrik asal China ini dipesan sejak Februari lalu, setelah melihat langsung di ajang IIMS tahun ini.

“Saya pilih warna biru dengan interior cokelat. Memang agak lama datangnya karena kombinasi warna itu paling jarang stoknya,” ujar Nico, kepada Kompas.com belum lama ini.

Meski sempat kesal dengan proses pengiriman yang molor, Nico mengaku cukup puas setelah satu bulan menggunakan Denza D9, baik untuk harian maupun perjalanan keluar kota.

mobil listrik, Denza, Denza D9, review pengguna, pengalaman pakai Denza D9, Review Denza D9 dari Kacamata Pengguna: Banyak Fitur tapi Ada Minusnya

Menurut Nico, ada sejumlah kelebihan yang membuat Denza terasa unggul dibanding kompetitor. Ia menilai pajak tahunannya lebih murah, fitur yang ditawarkan juga sangat lengkap, bahkan lebih banyak dibanding Toyota Alphard.

“Kalau Alphard kan sudah biasa, fitur-fitur Denza malah lebih banyak. Ada kulkas, kursinya juga sudah elektrik semua,” katanya.

Selain itu, stabilitas Denza di kecepatan tinggi terasa lebih baik sehingga memberikan rasa percaya diri saat bepergian ke luar kota. Desain kabinnya juga lapang dengan pilihan material yang terkesan mewah.

mobil listrik, Denza, Denza D9, review pengguna, pengalaman pakai Denza D9, Review Denza D9 dari Kacamata Pengguna: Banyak Fitur tapi Ada Minusnya

Denza D9

Namun, Nico juga menyoroti beberapa hal yang menurutnya perlu diperhatikan calon pembeli Denza D9.

Suspensi bawaan terasa keras karena tekanan ban standar pabrik mencapai 42 psi. Untuk mengakalinya, ia menurunkan tekanan menjadi 34 psi agar lebih nyaman.

“Bawaan pabrik tekanannya 42 psi, keras banget. Saya turunkan jadi 34 psi biar agak empuk,” jelasnya.

Selain itu, ia merasakan adanya torque steer saat melakukan akselerasi penuh, wajar karena Denza merupakan mobil berpenggerak roda depan dengan tenaga besar.

mobil listrik, Denza, Denza D9, review pengguna, pengalaman pakai Denza D9, Review Denza D9 dari Kacamata Pengguna: Banyak Fitur tapi Ada Minusnya

Bangku baris kedua Denza D9

Menurutnya, bagian kursi baris tengah juga dinilai belum sempurna karena tidak bisa full recline tanpa mengorbankan bagasi. Armrest yang fixed turut menyulitkan orang tua ketika masuk.

Dari sisi infrastruktur pengisian, Nico mengaku kecewa karena wall charger yang dijanjikan belum diterima, sehingga ia masih mengandalkan SPKLU atau portable charger bawaan yang sangat lambat.

Pengalaman pembelian juga kurang mulus karena pihak diler baru mengirimkan unit sampai lima bulan setelah pemesanan.

mobil listrik, Denza, Denza D9, review pengguna, pengalaman pakai Denza D9, Review Denza D9 dari Kacamata Pengguna: Banyak Fitur tapi Ada Minusnya

Dasbor Denza D9

Soal jarak tempuh, Nico menilai klaim 600 kilometer dalam sekali isi ulang sulit tercapai dalam kondisi nyata.

Ia mencontohkan pengalamannya menempuh perjalanan Jakarta–Bandung sejauh sekitar 150 kilometer, baterai bersisa 55 persen, dari kondisi 100 persen.

"Kalau secara logika, klaim 600 kilometer lalu dipakai menempuh jarak 150 kilometer, harusnya kan habis sekitar 25 persen lah. Tapi ini habis 45 persen, memang balik lagi tergantung pemakaian dan kondisi lalu lintas," ujarnya.

mobil listrik, Denza, Denza D9, review pengguna, pengalaman pakai Denza D9, Review Denza D9 dari Kacamata Pengguna: Banyak Fitur tapi Ada Minusnya

Denza D9

Meski begitu, ia memahami hal ini wajar karena mobil listrik lebih boros ketika digunakan di jalan tol dan medan menanjak, meski bisa lebih hemat di dalam kota.

Secara keseluruhan, Nico menilai Denza D9 tetap sepadan untuk harga dan fitur yang ditawarkan.

Meski ada beberapa catatan, mobil ini tetap menjadi pilihan utamanya untuk menunjang kebutuhan keluarga.

“Kalau saya lihat, value-nya oke banget. Cuma ya memang ada plus-minus, tapi sejauh ini puas kok,” kata Nico.

Kesimpulan:

Plus: pajak tahunan lebih murah dibandingkan mobil sekelasnya, fitur lengkap, stabil di kecepatan tinggi, desain kabin mewah dan lapang

Minus: suspensi keras, torque steer terasa saat akselerasi penuh, kursi baris kedua model ottoman tidak bisa full recline, pengalaman pembelian kurang mulus

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!