Pengalaman dan Masalah yang Dihadapi Konsumen Denza D9

Denza D9 sebagai MPV listrik mewah menawarkan banyak keunggulan, mulai dari kenyamanan kabin hingga fitur canggih. Namun, pengalaman nyata pengguna justru menyingkap sejumlah kekurangan yang penting diperhatikan.
Hal ini dialami langsung oleh Nico Hartono (40 tahun), pemilik Denza D9 asal Cipondoh, Tangerang, yang membagikan pengalamannya setelah menggunakan mobil tersebut.
Salah satu hal yang menurut Nico cukup mengganggu adalah standar tekanan ban bawaan pabrik yang mencapai 42 psi.
Angka ini dianggap terlalu tinggi, sehingga membuat bantingan terasa lebih keras, terutama saat melewati jalan bergelombang.
“Kalau 42 psi itu keras banget, apalagi untuk mobil keluarga. Lebih nyaman kalau diturunin sedikit. Saya sendiri turun sampai 34 psi,” ujar Nico, kepada Kompas.com belum lama ini.
Menurunkan tekanan angin ke level yang lebih pas bisa menjadi solusi agar kenyamanan berkendara meningkat tanpa mengorbankan keamanan.
Kekurangan lain ada pada desain kursi baris kedua yang menggunakan model ottoman. Secara tampilan memang sangat mewah dan nyaman ketika digunakan, terutama untuk penumpang yang ingin bersantai.
Bangku baris kedua Denza D9
Namun, bagi orang tua atau penumpang lanjut usia, model ini justru bisa merepotkan saat hendak naik atau turun dari mobil.
“Kalau buat orang tua cukup ribet, harus maju agak ke depan dan sandaran tangannya bikin susah turun,” ucap Nico.
Nico juga menyoroti adanya gejala torque steer yang cukup terasa ketika mobil berakselerasi cepat. Sebagai mobil listrik dengan tenaga instan, Denza D9 memang mampu melesat mulus.
Nico Hartono (40) merupakan salah satu konsumen Denza D9
Namun, tenaga besar yang langsung tersalur ke roda depan membuat setir terasa tertarik ke arah tertentu. Bagi pengemudi berpengalaman mungkin bisa terbiasa, tetapi bagi sebagian orang ini bisa menurunkan kenyamanan berkendara.
Selain itu, masalah lain datang dari sisi non-teknis, yaitu pengiriman unit dari diler yang memakan waktu lama. Nico mengaku harus menunggu hingga 5 bulan sejak melakukan pemesanan hingga mobil benar-benar dikirim.
Hal ini membuat pengalaman awal memiliki mobil terasa kurang menyenangkan, meski setelah unit diterima kualitas mobilnya tidak mengecewakan.
Adapun soal jarak tempuh baterai, Nico tetap menyoroti perbedaan signifikan antara klaim pabrikan dan penggunaan nyata.
Denza D9 diklaim mampu mencapai 600 kilometer. Tapi dari pengalamannya di rute luar kota, mobil hanya sanggup menempuh sekitar 330–350 kilometer per pengisian penuh.
Untuk perjalanan dalam kota hal ini masih cukup memadai, tetapi untuk perjalanan jarak jauh perlu perencanaan lebih matang terkait lokasi pengisian.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!