BMW Rilis M2 CS Terbaru, Tapi Kenapa Hanya Diproduksi Terbatas dan Cuma Ada di 3 Negara?

BMW M2 CS 2025 resmi debut, lebih ringan dan bertenaga 530 PS, hanya hadir dalam versi otomatis.

BMW Rilis M2 CS Terbaru, Tapi Kenapa Hanya Diproduksi Terbatas dan Cuma Ada di 3 Negara?
Tampilan Ekterior BMW M2 CS 2025 (©@ 2025 otosia.com)

BMW akhirnya mengungkap versi terbaru dari M2 CS untuk tahun 2025 setelah sempat ditampilkan di ajang Concorso d’Eleganza Villa d’Este. Model ini berbasis pada generasi kedua M2 (G87) yang mendapat penyegaran besar-besaran pada Juni 2024 lalu. Varian CS dikenal sebagai seri performa tinggi yang selalu mengandalkan peningkatan daya, aerodinamika yang lebih tajam, dan bobot yang lebih ringan.

BMW kembali menekankan DNA motorsport mereka lewat M2 CS terbaru, dengan peningkatan tenaga yang signifikan serta penyesuaian sasis dan aerodinamika yang mendalam. Mobil ini dibekali mesin twin-turbo 3.0L yang mampu menghasilkan tenaga hingga 530 PS dan torsi 650 Nm, disalurkan hanya lewat transmisi otomatis 8-speed M Steptronic.

Tidak hanya performa yang jadi daya tarik, BMW juga melakukan diet ekstrim pada mobil ini dengan penggunaan bahan ringan seperti carbon-fibre-reinforced plastic (CFRP). Hasilnya, bobot mobil ini berkurang sekitar 30 kg dibandingkan versi reguler, memberi keuntungan dalam akselerasi dan pengendalian yang lebih tajam.

Mesin dan Performa yang Meningkat Signifikan

BMW Rilis M2 CS Terbaru, Tapi Kenapa Hanya Diproduksi Terbatas dan Cuma Ada di 3 Negara?
BMW M2 CS 2025 menggunakan mesin S58 3.0 liter inline-six twin-turbo @ 2025 otosia.com

BMW M2 CS 2025 menggunakan mesin S58 3.0 liter inline-six twin-turbo yang juga digunakan oleh model performa tinggi lainnya di lini M. Dengan output mencapai 530 PS dan torsi 650 Nm, mobil ini menorehkan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu hanya 3,8 detik—lebih cepat dari versi standar M2.

Tenaga disalurkan sepenuhnya ke roda belakang lewat transmisi otomatis 8-speed, tanpa opsi manual. Meski terdengar mengejutkan bagi sebagian pecinta mobil sport, konfigurasi ini dirancang untuk mengoptimalkan distribusi daya dan memperhalus akselerasi. Kecepatan maksimal pun meningkat jadi 302 km/jam.

Perbandingan dengan M2 standar menunjukkan selisih performa yang cukup besar. M2 standar hanya menghasilkan 480 PS dan torsi 600 Nm, sementara M2 CS mendongkrak tenaga dan mengoptimalkan rentang torsi untuk efisiensi maksimal dalam kondisi performa tinggi.

Rancang Bangun dan Aerodinamika Lebih Ringan

Salah satu kunci utama dari performa M2 CS adalah bobotnya yang lebih ringan berkat penggunaan CFRP (carbon-fibre-reinforced plastic) di berbagai bagian. Bagian seperti atap, splitter depan, diffuser belakang, dan bagasi semuanya terbuat dari bahan ringan ini.

Penurunan berat sekitar 30 kg turut dibarengi dengan sasis yang dirancang lebih rendah 8 mm dibandingkan versi standar. Suspensi mendapat penyetelan ulang khusus, termasuk per peredam dan sistem kontrol yang lebih kaku, memberikan stabilitas lebih saat mobil bermanuver dalam kecepatan tinggi.

Dari sisi tampilan, M2 CS juga hadir dengan desain grille baru, spoiler ducktail berbahan karbon, serta velg forged 19 inci di depan dan 20 inci di belakang. Paduan ban performance dan desain eksterior agresif menciptakan kesan mobil yang siap balapan langsung dari pabrik.

Interior Racing Bernuansa Premium

BMW Rilis M2 CS Terbaru, Tapi Kenapa Hanya Diproduksi Terbatas dan Cuma Ada di 3 Negara?
Gambaran Interior BMW M2 CS 2025 @ 2025 otosia.com

Masuk ke dalam kabin, nuansa sporty langsung terasa dari kursi bucket M Carbon berbalut kulit Merino dan Alcantara. Interior juga dipermanis dengan elemen trim berwarna smoked silver serta aksen iluminasi bertuliskan CS pada sandaran kepala dan sill pintu.

Detail khas motorsport juga tampak pada setir sport dengan penanda merah di posisi 12 jam dan pedal aluminium. Seluruh konsol tengah pun terbuat dari CFRP, memperkuat kesan eksklusif dan ringan.

BMW hanya akan memproduksi M2 CS ini dalam jumlah terbatas. Produksinya dilakukan di Meksiko dan akan diprioritaskan untuk pasar utama seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Tiongkok. Harga resminya di Eropa ditetapkan sebesar 115.000 euro atau sekitar Rp2 miliar.