BMW Khawatir dengan Kedatangan Merek-Merek Mobil Mewah China? Ini Kata Mereka
TANGERANG – BMW angkat suara terkait mulai berdatangannya merek-merek mobil mewah China ke pasar otomotif Indonesia.
Segmen mobil premium di Indonesia dahulu hanya dikuasai oleh merek-merek mobil Jerman seperti BMW, dengan segelintir merek pesaing seperti Lexus asal Jepang. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, para jenama dari ‘Negeri Tirai Bambu’ seperti Denza maupun XPeng coba ikut meramaikan.
Menanggapi dinamika tersebut, President Director BMW Group Indonesia Peter ‘Sunny’ Medalla percaya bahwa pasti ada di antara orang-orang kaya Indonesia yang penasaran dan mencobanya.
“Saya tidak tahu persentasenya akan berapa banyak. Namun, saya yakin mereka (konsumen di segmen mobil premium) akan mencoba. Mereka akan menjajal dan coba merasakan mobil-mobil (merek China) itu,” nilainya, ketika ditemui di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang pada satu kesempatan di Mei 2025.
Sunny sendiri percaya bahwa BMW punya tempat tersendiri di pasar mobil mewah global, termasuk di Indonesia. Aktivitas BMW, lanjutnya, bakal terus menonjolkan asal-muasal, warisan, reputasi, kualitas produk, dan komitmen mereka terhadap pasar Indonesia.
“Itu yang akan membedakan BMW maupun MINI dari yang lainnya,” tegas dia.
BMW, sambung Sunny, punya rekam jejak selam 180 tahun di jagad otomotif dunia. Lalu, kualitas mobil-mobil BMW juga bisa dirasakan langsung dengan sentuhan maupun ketika mengendarainya.
“Jika Anda pelanggan saya, saya selalu mengatakan tolong sentuh, rasakan, kendarai mobilnya,” pungkas pria asal Filipina ini.
Faktor yang tak kalah penting dalam meraih dan mempertahankan konsumen, tukas Sunny, adalah pengalaman dalam proses kepemilikan.
Di samping sudah membuat konsep diler baru bertajuk Retai.Next yang lebih menonjolkan layanan premium serta integrasi lebih halus antara platform luring (offline) dengan daring (online), BMW pun terus menunjukkan komitmen jangka panjang mereka di negeri ini dalam berbagai bentuk.
Misalnya saja perakitan lokal, perluasan jaringan penjualan serta purnajual yang berkelanjutan, pembangunan berbagai fasilitas purnajual tambahan, sampai pelatihan-pelatihan bagi sumber daya manusia (SDM) BMW Group bersama mitra diler.
“Kami tak akan memperkenalkan mobil baru setiap enam bulan, lalu lupa model sebelumnya karena kalau Anda melakukan itu, Anda tidak akan tahu suku cadang mana saja yang masih tersedia,” lontarnya. [Xan]