BMW Astra Pede Bersaing dengan Mobil Cina di Segmen Premium

Persaingan pasar mobil baru di Indonesia cukup sengit. Sebab para pabrikan kendaraan roda empat asal Cina turut menyasar segmen premium.

Sebut saja dengan kehadiran Denza, Xpeng, Maxus sampai Jaecoo. Mereka menawarkan produk-produk andalan ke konsumen di Tanah Air.

Melihat hal tersebut, BMW Astra cukup santai menghadapi persaingan dengan para manufaktur asal Tiongkok.

“Kami sih sebenarnya melihat bukan ancaman bagi kita, karena secara produk sebenarnya tidak head-to-head,” ungkap Sanfrantis Tanu, Chief Executive BMW Astra di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (08/07).

BMW 2 dan X3

Lebih jauh ia menuturkan bahwa mayoritas pabrikan Cina memasarkan mobil-mobil listrik maupun hybrid.

Sementara BMW Astra meniagakan kendaraan roda empat Internal Combustion Engine (ICE) serta turut bermain di Electric Vehicle (EV).

Sehingga dengan strategi tersebut, konsumen memiliki banyak opsi ketika ingin memboyong mobil-mobil BMW.

Dengan begitu BMW Astra cukup percaya diri dalam menghadapi persaingan sama produsen mobil Cina.

Sanfrantis menilai kalau peluang di segmen kendaraan premium masih cukup besar. Jadi mampu menggaet konsumen lebih banyak.

“Jadi kita melihat opportunity masih ada dalam kondisi seperti ini. Walaupun mereka premium, tetapi produk kami berbeda,” lanjut dia.

Ia mengungkapkan bahwa dengan kualitas maupun inovasi yang ditawarkan BMW mampu membuat konsumen di Indonesia jatuh hati.

Jadi bakal memilih mobil-mobil BMW yang sudah dikenal memiliki kualitas terbaik di kelasnya.

“Saya percaya bahwa produk kami (BMW) tidak kalah lah sama mereka, jauh,” tegas Sanfrantis.

Hal senada sebelumnya disampaikan oleh Peter Sunny Medalla, President Director BMW Group Indonesia. Ia mengaku cukup percaya diri buat bersaing dengan para pabrikan mobil Cina di pasar Indonesia.

Diler BMW dan Mini Perdana di RI Resmi Dibuka di PIK 2

“Kami tidak bakal ikut permainan mereka (perang harga). BMW akan tetap prestisius, premium dan memberikan Anda inovasi yang berbeda untuk setiap EV (Electric Vehicle) kita,” kata dia dalam kesempatan berbeda.

Sunny menjelaskan produk-produk yang ditawarkan oleh BMW tidak akan membuat konsumen mereka berpaling menggunakan kendaraan lain.

“Ketika konsumen mencoba (mobil listrik premium BMW dan China) rasanya pasti bakal berbeda jauh. Jadi kami tidak akan membandingkan spesifikasi di atas kertas,” Sunny menutup perkataannya.