Nagita Slavina: Menyusui Itu Perjuangan

Nagita Slavina, Mama Gigi, menyusui, Menyusui, mama gigi, cerita nagita menyusui, breastfeeding mom, Nagita Slavina: Menyusui Itu Perjuangan

Di balik senyum ramah dan kehidupannya sebagai public figure, Nagita Slavina, yang akrab disapa Mama Gigi, menyimpan kisah menyusui yang penuh tantangan.

Dalam talkshow Mom Uung Breastfeeding Fest 2025 di Central Park, Jumat (1/8/2025), Gigi membagikan kisah jujurnya: menyusui bukan perkara mudah, tapi jadi salah satu perjuangan paling bermakna dalam hidupnya.

“Waduh, luar biasa itu ya. Menyusui itu buat aku alhamdulillah menyenangkan, tapi ya enggak gampang,” ujarnya.

Ibu dua anak ini mengaku bahwa perjalanan menyusuinya, baik saat anak pertama maupun kedua, penuh dengan keringat, air mata, dan usaha yang tak sedikit.

“Dari anak pertama sampai kedua, menyusui itu bener-bener perjuangan. Kalau dibilang perjuangan, ya itu beneran pakai segala-galanya deh,” kata Gigi.

Baginya, menyusui bukan hanya tentang memberi ASI, tapi tentang dedikasi dan cinta yang luar biasa besar. Ia menyadari, tidak semua ibu memiliki pengalaman yang sama, ada yang menyusui dengan lancar, ada juga yang harus melewati banyak rintangan, seperti dirinya.

“Kalau ngomongin ASI, itu ngomongin perjuangan yang sesungguhnya. Alhamdulillah buat ibu-ibu yang perjalanannya lancar. Tapi aku pribadi, ngerasain banget betapa besar effort yang harus dikeluarkan.”

Nagita pun ingin mengingatkan, bahwa apa pun bentuk perjuangannya, setiap ibu layak diapresiasi. Karena meski menyusui bukan selalu hal yang mudah, bagi banyak ibu, itu adalah perjalanan penuh cinta yang pantas diperjuangkan.

Tantangan bagi Nagita soal ASI

Nagita Slavina, Mama Gigi, menyusui, Menyusui, mama gigi, cerita nagita menyusui, breastfeeding mom, Nagita Slavina: Menyusui Itu Perjuangan

Nagita Slavina membagikan kisahnya menyusui hingga produksi ASI mulai dari anak pertama hingga kedua, dalam talkshow Mom Uung Breastfeeding Fest 2025, di Central Park, Jakarta, Jumat (1/8/2025).

Salah satu tantangan yang dihadapinya adalah soal produksi ASI yang tidak stabil. Ia mengaku termasuk perempuan yang mudah mengalami mastitis, yaitu peradangan pada payudara yang bisa menyebabkan nyeri dan demam.

"Aku kebetulan modelnya yang gampang mastitis. Jadi aku harus tahu kapan butuh booster, kapan harus dikurangin. Kalau kita tambah terus pompanya, booster-nya, jadi kelebihan dan kita juga yang kewalahan kan ya," tuturnya.

Gigi bercerita bahwa selama periode menyusui, ia sangat terbantu dengan hadirnya suplemen namun, ia menekankan bahwa faktor mental tetap punya peran besar.

"Kalau kita udah stres, mau pakai ASI booster seperti apa pun, mau pakai alat yang paling canggih pun, kalau udah stres tuh sulit. Jadi ketenangan itu penting banget," tegasnya.

Di masa anak pertama, yaitu Rafathar, kesadaran soal pentingnya ASI sudah ada, tapi belum sekuat sekarang. 

Kini, ia merasakan dukungan datang dari banyak arah, mulai dari teman, keluarga, hingga produk-produk yang memang membantu para ibu.

Nagita juga menceritakan bahwa dirinya sempat merasa kewalahan karena pasokan ASI justru berlebihan setelah mengonsumsi booster secara rutin.

Dari pengalaman itu, ia belajar bahwa penting bagi ibu untuk mengenali tubuhnya sendiri. Apa yang berhasil untuk satu ibu belum tentu sama untuk yang lain.

"Lama-lama juga jadi tahu kapan harus ditambahin booster-nya, kapan cukup. Aku itu punya banyak masalah menyusui sampai speechless. Kita sampai ngobrol berjam-jam waktu itu. Tapi ya, itu enggak bisa disamaratain perjalanannya," ungkapnya.

Bagi Nagita, menyusui adalah proses yang menyentuh fisik sekaligus emosional. Ia bersyukur karena di masa kini, dukungan tidak hanya datang dari produk, tapi juga dari komunitas dan empati.