Akuntan Disebut Bakal Jadi Profesi Unggulan, Benarkah?

Profesi akuntan digadang-gadang akan menjadi salah satu profesi unggulan di masa depan, terutama di kalangan perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Klaim ini mencuat seiring kerja sama strategis antara CPA Australia dengan 26 universitas Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua.
Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari perjanjian induk yang diteken bersama Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pada 2024 lalu. Tujuannya jelas: mendukung pengembangan talenta akuntansi dan menjadikan profesi akuntan sebagai salah satu pilihan karier utama di lingkungan pendidikan Muhammadiyah.
Penandatanganan kerja sama dilakukan secara langsung oleh masing-masing Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan dukungan dari Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (AFEB PTMA). Ini juga menandai kemitraan pertama CPA Australia dengan jaringan kampus di Indonesia.
BRIGHT, Program Unggulan CPA Australia
Momen ini sekaligus menjadi peluncuran regional pertama program BRIGHT (Bringing the Future of Accounting to Universities) di luar Pulau Jawa. Setelah sukses menjangkau lebih dari 50 universitas di kawasan Jabodetabek, Bandung, Malang, Surabaya, dan Yogyakarta, kini BRIGHT memperluas jangkauannya ke wilayah Indonesia Timur.
“Dengan keberadaan kami yang sudah mapan di Jawa, kami merasa ini saat yang tepat untuk menfokuskan perhatian pada potensi besar di Indonesia Timur,” ujar Priya Terumalay FCPA, Kepala Regional CPA Australia untuk Asia Tenggara, dalam keterangannya, dikutip Kamis 7 Agustus 2025.
Bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Makassar, program BRIGHT kali ini menyasar mahasiswa akuntansi di Sulawesi Selatan. Praktisi industri dan perusahaan-perusahaan terkemuka diundang untuk berbagi wawasan langsung seputar dunia kerja, keuangan, dan tantangan profesi akuntansi di era digital.
Tantangan dan Transformasi Profesi Akuntan
Meski masih identik dengan pekerjaan teknis dan angka-angka, profesi akuntan kini tengah mengalami transformasi besar. Digitalisasi dan disrupsi teknologi menuntut lulusan akuntansi tidak hanya piawai dalam teori, tetapi juga memiliki pemahaman praktis yang relevan dengan dunia industri.
“Dengan memfasilitasi transfer pengetahuan industri kepada mahasiswa, kami membantu mereka memiliki ekspektasi yang realistis dan memahami lebih baik nuansa budaya kerja,” sambung Priya.
Senada dengan itu, Dr. Edi Jusriadi, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi ini.
“Program ini memperluas pemahaman mahasiswa tentang lanskap akuntansi yang terus berkembang di tengah disrupsi digital. Kami berharap dapat melanjutkan kemitraan yang signifikan ini,” ujarnya.
Bukan Sekadar Tren, Tapi Investasi Karier
CPA Australia telah hadir di ASEAN selama lebih dari 70 tahun dan menganggap Indonesia sebagai pasar strategis sejak membuka kantor perwakilan di Jakarta pada 2011. Lewat program-program seperti BRIGHT, organisasi ini berupaya membentuk generasi akuntan baru yang bukan hanya siap kerja, tetapi juga siap memimpin.
Jika sebelumnya akuntansi dipandang sebagai pilihan konservatif, kolaborasi lintas institusi ini justru menunjukkan bahwa profesi ini kini dinilai sebagai investasi karier jangka panjang, bahkan unggulan.