Mohamed Salah Sindir UEFA Terkait Meninggalnya "Pele dari Palestina"

Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, mengkritik UEFA terkait penghormatan yang diberikan kepada pesepak bola Palestina, Suleiman al-Obeid, melalui media sosial tanpa menyebutkan penyebab kematiannya.
Pada Kamis (7/8/2025), Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) menyatakan bahwa Obeid tewas dalam serangan Israel ketika sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza bagian selatan sehari sebelumnya.
Obeid, 41 tahun, dijuluki sebagai “Pele dari Palestina” oleh PFA.
Ia mencetak lebih dari 100 gol sepanjang kariernya, termasuk dua gol dalam 24 laga internasional bersama tim nasional Palestina.
UEFA, melalui akun X resmi pada Jumat (8/8/2025), menulis: “Selamat jalan Suleiman al-Obeid, ‘Pele Palestina’. Seorang talenta yang memberi harapan kepada banyak anak, bahkan di masa-masa tergelap.”
Namun, UEFA tak memberikan detail terkait kematian Al-Obeid.
Sehari kemudian, Salah menanggapi unggahan tersebut dengan bertanya: “Bisakah Anda memberi tahu kami bagaimana dia meninggal, di mana, dan mengapa?” tulis penyerang Mesir berusia 33 tahun itu kepada 19,4 juta followersnya di X.
Israel melancarkan serangan militer agresif ke Gaza setelah aksi yang dipimpin Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.
Sejak saat itu, lebih dari 61.300 orang tewas di Gaza akibat operasi militer Israel. Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas melaporkan, sedikitnya 38 orang tewas dan 491 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir akibat aktivitas militer Israel.
Operasi militer ini menyusul puluhan tahun penindasan dan aksi serupa ke Gaza yang menyebabkan krisis kemanusiaan.
Asosiasi Sepak Bola Palestina lebih lanjut merinci konteks suram: Kematian Al-Obeid hanyalah salah satu dari banyak tragedi yang melibatkan atlet dan warga sipil di tengah konflik yang sedang berlangsung.
PBB sebelumnya melaporkan bahwa 1.373 warga Palestina tewas saat mencari makanan sejak akhir Mei, ketika organisasi baru bernama Gaza Humanitarian Foundation (GHF) — yang didukung Amerika Serikat dan Israel — mulai mengoperasikan lokasi distribusi bantuan.
Namun, UEFA menutup mata dan masih mengizinkan Israel menjadi anggota mereka kendati otoritas sepak bola Eropa tersebut dengan cepat membekukan klub-klub dan timnas Rusia dari kompetisi mereka setelah negeri pimpinan Vladimir Putin itu menyerang Ukraina pada 2022.
Salah sendiri bukan kali ini saja menyuarakan kepedulian terhadap situasi di Gaza.
Pada Oktober 2023, ia menyerukan agar bantuan kemanusiaan segera diizinkan masuk dan meminta “para pemimpin dunia bersatu untuk mencegah pembantaian lebih lanjut terhadap jiwa-jiwa tak bersalah”.
Obeid dikenal sebagai salah satu pemain paling produktif di Palestina. Meskipun tidak pernah bermain di liga-liga top Eropa, kontribusinya di lapangan hijau menjadikannya figur penting dalam sejarah sepak bola negaranya.
Tidak ada informasi resmi dari pihak keluarga atau PFA mengenai rencana pemakaman Obeid.
Nilai bantuan kemanusiaan yang biasa ia kampanyekan diperkirakan mencapai puluhan ribu euro (sekitar Rp1,7 miliar) dalam berbagai program penggalangan dana selama hidupnya.