Tantangan Pasukan Elit TNI Versi Politikus DPR Setelah Dijabat Bintang 3

Presiden Prabowo Subianto melantik tiga panglima pasukan elite TNI pada Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus , Batujajar , Bandung, Minggu (10/8) .
Ketiga perwira tinggi yang dilantik adalah Letjen TNI Djon Afriandi sebagai Pangkopassus, Letjen TNI Marinir Endi Supardi sebagai Pangkormar, dan Marsdya TNI Deny Muis sebagai Pangkopasgat.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan, pasukan elite TNI diyakini akan menjadi garda terdepan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks.
Tantangan yang dihadapi oleh TNI ke depan diantaranya:
- Peningkatan kemampuan tempur berbasis teknologi mutakhir, termasuk penguasaan drone tempur, siber, dan kecerdasan buatan.
- Kesiapsiagaan menghadapi ancaman asimetris seperti terorisme, infiltrasi intelijen asing, penyelundupan senjata, dan kejahatan lintas negara memerlukan respon cepat dan presisi tinggi.
- Pengamanan wilayah strategis untuk memastikan kedaulatan di wilayah perbatasan, laut lepas, dan ruang udara dari potensi ancaman eksternal maupun konflik terbuka.
- Penguatan operasi gabungan antar matra untuk membangun interoperabilitas darat-laut-udara agar operasi gabungan berjalan efektif dan responsif.
Ia mengatakan, dukungan politik, anggaran, dan kebijakan dari DPR RI akan terus diarahkan untuk memperkuat TNI, termasuk pasukan elite.
"TNI yang kuat adalah TNI yang profesional, modern, dan didukung rakyat. Tantangan global menuntut kita memiliki pasukan elite yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga unggul dalam teknologi dan strategi," katanya.