Acha Septriasa Jalani Slow Living Setelah Bercerai, Ini Makna dan Manfaatnya

Acha Septriasa, slow living, slow living adalah, apa itu slow living, Vicky Kharisma, Acha Septriasa bercerai, slow living artinya, slow living itu apa, Acha Septriasa Jalani Slow Living Setelah Bercerai, Ini Makna dan Manfaatnya

Artis peran Acha Septriasa saat ini menerapkan gaya hidup yang lebih tenang dan mindful, alias slow living, setelah resmi bercerai dengan Vicky Kharisma.

"Slow Living, Gym 4 hari seminggu, bisa sepedaan, dan ngurusin rumah sendiri, bisa jaga Bridgia while Vic out of town... adalah anugerah," tulis Acha dalam keterangan unggahannya di Instagram, dikutip Kompas.com, Selasa (12/8/2025).

Namun, apa itu slow living? Apakah sekadar menikmati hidup dengan rutin berolahraga, serta mengurus keluarga dan anak saja?

Acha Septriasa terapkan slow living setelah bercerai

Apa itu slow living?

Dikutip dari situs web komunitas slow living di London, Inggris, bernama slowlivingldn.com, slow living adalah ketika seseorang melakukan sesuatu dalam kecepatan yang tepat.

"Alih-alih ingin mengerjakan sesuatu lebih cepat, gaya hidup slow living lebih berfokus pada mengerjakan sesuatu dengan lebih baik," bunyi keterangan dari situs web tersebut.

Sering kali, untuk mencapainya, kamu harus "memperlambat" diri, dan memprioritaskan menghabiskan jumah waktu yang tepat untuk hal-hal yang penting bagimu.

Gaya hidup slow living mendorongmu untuk hidup dalam kesadaran diri, dan membuat keputusan yang lebih bermakna untuk diri sendiri.

"Slow living bukan tentang melakukan lebih sedikit, tapi melakukan lebih banyak, dengan fokus dan tujuan yang lebih luas, dan dalam kecepatan yang tepat," kata direktur Successful Aging Program di Benson-Henry Institute for Mind Body Medicine, Laura Malloy, dikutip dari Harvard Health Publishing.

"Ini tentang menikmati momen-momen, dan menerapkan lebih banyak energi dan kesenangan ke lebih sedikit hal," sambungnya. 

Sibuk sama dengan sukses?

Slow living menekankan pentingnya untuk hadir

Acha Septriasa, slow living, slow living adalah, apa itu slow living, Vicky Kharisma, Acha Septriasa bercerai, slow living artinya, slow living itu apa, Acha Septriasa Jalani Slow Living Setelah Bercerai, Ini Makna dan Manfaatnya

Acha Septriasa memilih gaya hidup slow living setelah bercerai dengan Vicky Kharisma. Apa itu slow living?

Slow living menolak persepsi bahwa menjadi sibuk sama dengan menjadi sukses atau penting.

Gaya hidup ini menekankan betapa pentingnya untuk "hadir" dalam suatu momen, merayakan kualitas daripada kuantitas, serta hidup dengan tujuan.

Dilansir dari Slow Village, situs pemesanan akomodasi di Perancis, slow living juga menekankan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat, serta kesenangan dan kepuasan dalam hal-hal kecil dalam kehidupan.

Hal tersebut mendukung kesehatan mental lantaran dapat membantu mengurangi tingkat stres, kesadaran akan apa yang dimakan, dan bagaimana kita berinteraksi dan menghabiskan waktu dengan orang lain.

Dengan kata lain, menerapkan gaya hidup slow living dinilai dapat membawa lebih banyak keseimbangan dan kesenangan dalam kehidupan.

Gerakan ini memungkinkanmu untuk lebih mengapresiasi keindahan dan kekayaan dari setiap momen yang terjadi dalam kehidupan.

"Satu aspek dari slow living adalah ini membantumu mengevaluasi apa yang penting, dan apa yang menawarkan kepuasan terbesar, serta apa yang harus kamu pertimbangkan untuk menyerah," ucap Malloy.

Tak perlu buru-buru dalam menerapkan slow living

Coba terapkan dalam rutinitas sehari-hari

Acha Septriasa, slow living, slow living adalah, apa itu slow living, Vicky Kharisma, Acha Septriasa bercerai, slow living artinya, slow living itu apa, Acha Septriasa Jalani Slow Living Setelah Bercerai, Ini Makna dan Manfaatnya

Acha Septriasa memilih gaya hidup slow living setelah bercerai dengan Vicky Kharisma. Apa itu slow living?

Jika tertarik untuk menerapkan gaya hidup slow living, kamu tidak perlu langsung melakukannya secara tiba-tiba.

Menurut Malloy, kamu bisa mulai menerapkan gaya hidup slow living secara perlahan ke rutinitas sehari-hari.

"Atau pilih momen-momen tertentu untuk melatih diri menerapkan slow living. Jadi, seiring berjalannya waktu, slow living menjadi bagian yang lebih natural dalam kebiasaanmu," terangnya. 

Dalam rutinitas sehari-hari, sering kali seseorang melakukan banyak kegiatan, seperti mandi, menyikat gigi, membuat kopi, atau mencuci piring, dalam mode auto-pilot agar lebih cepat kelar.

Saat menerapkan gaya hidup slow living, untuk kegiatan mandi, cobalah untuk menikmati wangi dari sabun mandi yang sedang digunakan. Lalu, nikmati betapa nikmatnya air hangat menenangkan otot-ototmu.

Ketika merasa terburu-buru atau pikiran mulai ke mana-mana alias bengong, kembalikan perhatian ke sensasi-sensasi sebelumnya.

"Memerhatikan hal-hal paling kecil seperti ini dapat memperlambat ritmemu secara keseluruhan," jelas Malloy.

Bisa pula memulai gaya hidup slow living dengan berjalan kaki. Namun, jangan fokuskan diri bahwa kamu harus segera sampai ke tempat tujuan.

Fokuskan diri untuk menikmati lingkungan di sekitarmu, seperti pemandangan, kicauan burung, udara, dan bagaimana sinar matahari menyentuh kulitmu.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!