CORTIS Resmi Debut sebagai 'Adik' BTS dan TXT, Bangun Identitas ala Bibimbap

CORTIS Resmi Debut sebagai 'Adik' BTS dan TXT, Bangun Identitas ala Bibimbap

tahun sejak TXT debut dan 12 tahun sejak BTS pertama kali muncul, BigHit Music kembali dengan boy grup terbaru mereka: CORTIS. Dengan lima member, grup ini sudah mendapat sorotan karena menjadi ‘adik’ dari band sebesar BTS.

CORTIS resmi debut pada 18 Agustus. Nama CORTIS diambil dari slogan mereka sekaligus judul album debut, COLOR OUTSIDE THE LINES. Enam huruf itu dipilih secara acak dari frasa tersebut untuk melambangkan kebebasan dari standar dan aturan yang sudah ada.

Lima member grup ini, Martin, James, Juhoon, Seonghyeon, dan Keonho, memperkenalkan diri sebagai young creator crew. Itu menandakan komitmen mereka untuk terlibat aktif dalam karya. Tidak seperti kebanyakan grup debut lainnya, seluruh anggota CORTIS mendapat kredit dalam proyek debut mereka yang dijadwalkan rilis pada 8 September.

Mendapat Banyak Sorotan bahkan sebelum Resmi Debut

CORTIS resmi diperkenalkan secara resmi lewat media showcase di Blue Square, Distrik Yongsan, Seoul, Senin (18/8). Kelima member CORTIS masih berusia belasan tahun, tapi tampil di atas panggung dengan energi muda yang kepercayaan diri.

“Tim kami akhirnya debut, dan aku berharap ini bisa menjadi salam pertama kami untuk publik. Aku harap orang-orang mengingat kami sebagai orang-orang yang benar-benar mencintai musik,” kata Keonho, member termuda CORTIS.

Dengan melihat rekam jejak BigHit yang telah berhasil membawa setiap boy band mereka menjadi artis global, para penggemar langsung menyoroti proyek ketiga ini. CORTIS bahkan telah jadi sorotan sebelum resmi debut. CORTIS sukses mengumpulkan 1 juta pengikut TikTok hanya dalam enam hari sejak meluncurkan akun resmi mereka. MV untuk lagu intro dari album debut mereka, GO!, masuk ke daftar trending YouTube di 11 wilayah, termasuk Korea, Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.

Lagu utama album debut mereka, What You Want, yang dirilis Senin sore, dibangun dengan riff gitar terinspirasi rock psikedelik 1960-an dan ritme boom bap hip-hop, mendekati pop global ketimbang tipikal suara K-pop.

Penampilan grup ini juga tak kalah unik. Koreografi mereka menampilkan para member menari di atas treadmill untuk menangkap energi lagu.

“Kami praktis hidup di treadmill saat mempersiapkan tarian. Aku bahkan harus minum obat mabuk, tapi sekarang kami sudah terbiasa dan menikmatinya,” kata James.

Sementara itu, Martin menyoroti budaya kolaboratif yang mereka alami sebagai inspirasi. “Aku sering melihat kru hip-hop dan band rock membuat musik bersama. Budaya itu menjadi bagian dari diri kami. Kami terbiasa dengan itu dan terbawa sampai sekarang,” katanya.

Juhoon menggambarkan proses mereka sebagai sesuatu yang sangat kolektif. “Kami duduk bersama dan benar-benar menyatukan kepala untuk membentuk semuanya. Entah itu satu baris lirik atau gerakan tari sederhana, kami pikirkan sampai benar-benar pas,” katanya.

Martin dan James, khususnya, sudah mengasah kemampuan sejak trainee dengan berkontribusi pada proyek senior HYBE Label seperti TXT, ENHYPEN, dan ILLIT. “Aku mencoba membantu, dan banyak belajar sebagai gantinya. Dengan lagu kami sendiri, aku ingin menampilkan sesuatu yang mentah dan jujur,” kata James.

Bagi Martin, pengalaman itu menegaskan alasan tampil di panggung tetap menjadi passion terbesarnya. “Produksi musik memang menyenangkan, tetapi tidak ada yang bisa menandingi tampil di atas panggung. Saat perusahaan memberi kesempatan sekali seumur hidup ini, aku tahu aku harus mengambilnya,” jelasnya.

Identitas ala ‘Bibimbap’

Sebagai grup terbaru BigHit, CORTIS sudah merasakan bobot sekaligus dukungan dari warisan pendahulunya. “BTS memberi kami semangat. TXT memberi kesempatan tampil di depan mereka, dan berbagi saran praktis, seperti menggunakan ekspresi berbeda di setiap panggung dan memperhatikan detail,” kata Seonghyeon.

Warisan itu memang besar, tetapi bagi CORTIS, hal itu menjadi motivasi, bukan tekanan. Juhoon mengatakan tujuan pertama mereka ialah membuat orang mengenal siapa CORTIS lewat album debut ini. “Di masa depan, kami ingin membangun identitas yang jelas, seperti senior kami. Dengan begitu, ketika orang memikirkan kami, ada gambaran yang langsung muncul,” imbuhnya.

Keonho menggambarkan identitas itu sebagai sesuatu yang dibangun atas harmoni.

“Aku akan menggambarkan kami sebagai tim seperti bibimbap. Baik itu penulisan lagu atau MV, kami mencampurkan beragam bahan dan warna menjadi sesuatu yang menyatu dan penuh cita rasa,” tutupnya.(dwi)