LRT Jabodebek rencananya akan diperpanjang hingga kota Bogor. Saat ini prosesnya sudah memasuki tahap studi kelayakan yang kemungkinan rampung dalam waktu dekat.

Nantinya pembangunan akan dilakukan mulai dari stasiun Harjamukti hingga Baranangsiang, Bogor. Total jalur yang harus dikerjakan adalah sekitar 23 km.

Pembangunan ini diklaim sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan LRT Terintegrasi di Kawasan Jabodetabek.

Menariknya, LRT Jabodebek ini nantinya juga akan terhubung dengan moda transportasi lain seperti trem yang sedang dalam tahap kajian.

Namun pembangunan juga harus menjadi perhatian banyak pihak, khususnya Dinas Perhubungan. Pasalnya selama proses pengerjaan, kepadatan lalu lintas diperkirakan bakal meningkat signifikan, terlebih lokasi pembangunan berada di pusat kota.

Padahal tanpa adanya proses pembangunan, kota Bogor khususnya di jam sibuk dan liburan sudah terbilang cukup padat. Oleh sebab itu bukan tidak mungkin pemerintah harus menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasinya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini warga Bogor yang bekerja di Jakarta sebenarnya sudah cukup banyak diberi fasilitas. Mereka memiliki beberapa kemudahan akses baik menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.

Para pengguna mobil pribadi sudah memiliki akses yang relatif mudah melalui tol Jagorawi dan tol lingkar luar Bogor untuk menuju Ibu Kota. Sementara untuk pengendara sepeda motor bisa menggunakan jalan raya Bogor.

Kemudian bila ingin menggunakan transportasi umum, sudah tersedia bus dari terminal Baranangsiang ke beberapa titik. Bahkan terbaru ada TransJabodetabek yang menghubungkan Bogor dengan Blok M.

Cek Tarif dan Rute LRT Jabodebek, Beroperasi Mulai Hari Ini

Selain itu bagi masyarakat yang ingin menggunakan kereta juga sudah disediakan layanan Commuter Line. Besarnya kapasitas dalam satu kali angkut ditambah bebas macet menjadi salah satu andalan dalam mobilitas.

Kehadiran LRT Jabodebek dari Baranangsiang sebenarnya diharapkan bisa menjadi alternatif masyarakat dalam bermobilitas. Terlebih bila terintegrasi dengan moda transportasi lain serta mengurangi kepadatan lalu lintas, khususnya di tol Jagorawi.