Top 5+ Fakta Video Syur Jubir Morowali dengan WNA China, Durasi 7 Menit 55 Detik Jadi Buruan Netizen!

5 Fakta Video Syur Jubir Morowali dengan WNA China, Durasi 7 Menit 55 Detik Jadi Buruan Netizen!, 1. Durasi Video Terdiri dari Dua Bagian, 2. Diduga Libatkan Jubir Perusahaan Tambang dan WNA China, 3. Penyebaran Melalui WhatsApp dan Facebook, 4. Akun Anonim Ramai Tawarkan Link, 5. Penyebaran Video Syur Bisa Berakibat Fatal
5 Fakta Video Syur Jubir Morowali dengan WNA China, Durasi 7 Menit 55 Detik Jadi Buruan Netizen!

 Jagat maya kembali dibuat geger dengan beredarnya video syur yang disebut-sebut melibatkan seorang perempuan yang diduga juru bicara (jubir) perusahaan tambang di Morowali dengan seorang pria Warga Negara Asing (WNA) asal China.

Video panas ini viral di media sosial sejak pertengahan Agustus 2025, dengan durasi total sekitar 7 menit 11 detik dan tambahan 55 detik. Rekaman tersebut tersebar masif melalui grup WhatsApp, unggahan anonim di Facebook, hingga forum-forum online.

Bukan hanya karena kontennya yang vulgar, tetapi juga karena sosok wanita dalam video itu diduga punya jabatan penting di perusahaan tambang ternama. Hal inilah yang membuat warganet semakin penasaran dan ramai-ramai mencari link aslinya.

Berikut 5 fakta seputar viralnya video jubir Morowali dengan WNA China yang saat ini tengah jadi perbincangan hangat di dunia maya.

1. Durasi Video Terdiri dari Dua Bagian

Video ini ternyata bukan hanya satu file, melainkan terbagi ke dalam dua bagian dengan durasi berbeda.

  • Bagian pertama berdurasi sekitar 7 menit 11 detik. Di dalamnya terlihat perempuan yang disebut jubir Morowali sedang rebahan di kasur tanpa busana. Ia tampak melakukan panggilan telepon sebelum seorang pria asing masuk dan melakukan adegan sensual yang direkam kamera ponsel.

  • Bagian kedua berdurasi 55 detik. Potongan ini menampilkan adegan yang jauh lebih vulgar, menyerupai hubungan intim tanpa sensor.

Kombinasi kedua video inilah yang kemudian populer disebut warganet sebagai “video 7 menit 55 detik”, dan jadi kata kunci pencarian populer di internet.

2. Diduga Libatkan Jubir Perusahaan Tambang dan WNA China

Wanita dalam video disebut-sebut merupakan juru bicara salah satu perusahaan tambang besar di Morowali.

Sementara pria yang terekam bersama perempuan tersebut diduga merupakan WNA asal China yang juga bekerja di wilayah tambang tersebut.

Meski demikian, hingga kini identitas keduanya masih simpang siur. Hal ini justru menambah rasa penasaran warganet yang terus memburu tautan video viral tersebut.

3. Penyebaran Melalui WhatsApp dan Facebook

Salah satu faktor yang membuat video ini cepat viral adalah penyebarannya yang masif lewat media sosial.

Awalnya video muncul dari pesan berantai WhatsApp, kemudian diunggah ulang melalui akun anonim di Facebook. Dari sana, video dengan cepat menyebar ke berbagai platform, bahkan jadi bahan obrolan di forum-forum online.

Tak sedikit akun palsu yang memanfaatkan momentum ini untuk menawarkan tautan unduhan atau link video. Padahal, sebagian besar link tersebut hanyalah jebakan berisi iklan, malware, hingga phishing.

Seiring viralnya kasus ini, sejumlah akun anonim di media sosial muncul dengan klaim memiliki link asli video jubir Morowali.

Mereka membagikan tautan dengan iming-iming “video full tanpa sensor”. Namun, sebagian besar tautan tersebut diduga tidak benar, bahkan berbahaya.

Banyak warganet yang melaporkan bahwa link yang beredar justru mengarahkan ke situs mencurigakan, pop-up iklan dewasa, atau bahkan virus yang bisa mencuri data pribadi.

Fenomena ini menunjukkan bahwa rasa penasaran publik kerap dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan lewat penipuan digital.

5. Penyebaran Video Syur Bisa Berakibat Fatal

Meski rasa ingin tahu publik tinggi, perlu dipahami bahwa menyebarkan atau mengunduh video syur tetaplah pelanggaran hukum.

Konten bermuatan pornografi jelas bertentangan dengan UU ITE dan UU Pornografi. Ancaman hukuman bagi penyebar maupun pengunduh bisa mencapai 6 tahun penjara dan denda hingga Rp1 miliar.

Selain aspek hukum, ada pula risiko psikologis hingga reputasi yang bisa rusak apabila terlibat dalam peredaran video asusila.