Pulau Harapan Siap Jadi Destinasi Ekowisata, PT Delta Sukses Teknologi Tanam 1.000 Mangrove

Ilustrasi tanam mangrove.
Ilustrasi tanam mangrove.

Pembangunan ekonomi daerah kini tidak lagi hanya mengandalkan infrastruktur dan pariwisata konvensional. Upaya menjaga lingkungan ternyata dapat menghadirkan peluang ekonomi baru, khususnya di kawasan pesisir.

Hal inilah yang ditunjukkan PT Delta Sukses Teknologi melalui aksi peduli lingkungan bertajuk “Bersama Menjaga Alam: Aksi Peduli Bumi”.

Dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI, perusahaan menanam 1.000 pohon mangrove di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, dengan berkolaborasi bersama CarbonEthics.

Aksi yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2025 ini tidak sekadar untuk pemulihan ekosistem, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat sekitar untuk mengembangkan ekowisata dan budidaya ramah lingkungan.

Pulau Harapan yang terletak di wilayah Taman Nasional Kepulauan Seribu selama ini menghadapi berbagai ancaman lingkungan, mulai dari abrasi, banjir rob, hingga turunnya kualitas habitat pesisir.

Kehadiran mangrove diharapkan bisa menjadi solusi ganda: melindungi pulau sekaligus meningkatkan daya tarik wisata alam.

Wisatawan yang tertarik pada konservasi dan ekowisata berpotensi menjadi sumber pemasukan baru bagi masyarakat.

“Semangat kemerdekaan bukan hanya tentang selebrasi, tetapi menjadi momen reflektif untuk memperkuat kontribusi kita terhadap masa depan bangsa,” kata Harold Hutabarat, Commercial Director PT Delta Sukses Teknologi, seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 22 Agustus 2025.

”Melalui aksi ini, kami ingin mendukung agenda pemerintah sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya melindungi alam bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Selain memberi perlindungan ekologi, 1.000 pohon mangrove yang ditanam diproyeksikan menyerap hingga 33.000 kg CO₂e selama 20 tahun ke depan.

Dengan ekosistem pesisir yang lebih sehat, peluang ekonomi lokal pun bisa berkembang. Masyarakat dapat mengelola wisata edukasi berbasis mangrove, memanfaatkan hasil alam secara berkelanjutan, hingga memperkuat sektor usaha kecil yang terkait dengan pariwisata.

Agung Bimo Listyanu, Co-Founder dan CEO CarbonEthics, menilai langkah ini sebagai contoh nyata bagaimana perusahaan bisa membawa dampak positif lebih luas.

“Inisiatif seperti ini penting untuk memperkuat gerakan kolektif dalam menjaga ekosistem. Aksi bersama menjadi contoh konkret komitmen perusahaan untuk menciptakan masa depan yang lebih resilien terhadap perubahan iklim” ujarnya.

Bagi PT Delta Sukses Teknologi, keberlanjutan bukan sekadar program sosial, tetapi strategi jangka panjang yang berdampak pada masyarakat.

“Kami meyakini perubahan positif harus dimulai dari dalam organisasi. Harapannya, langkah kami ini juga dapat menginspirasi para pelaku industri lain untuk menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan kepedulian," tambah Harold.

"Karena keberlanjutan bukan sekadar program, melainkan komitmen jangka panjang yang perlu dijalankan bersama-sama guna membentuk industri yang lebih tangguh dan berkelanjutan.”

Dengan adanya inisiatif seperti ini, Pulau Harapan berpotensi tumbuh sebagai destinasi ekowisata baru yang tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.