Ciri-ciri Sudah Masuk Kelas Menengah Atas, Apakah Anda Termasuk?

Ilustrasi Orang Kaya
Ilustrasi Orang Kaya

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah kelas menengah semakin sering terdengar di berbagai pembahasan ekonomi. Kelas ini dianggap sebagai motor penggerak pertumbuhan karena memiliki daya beli yang relatif stabil dan berkontribusi besar terhadap konsumsi rumah tangga. 

Namun, tidak semua orang menyadari ada perbedaan signifikan antara kelas menengah biasa dengan kelas menengah atas. Perbedaan ini bukan hanya soal penghasilan, melainkan juga gaya hidup, pola pengeluaran, hingga tingkat keamanan finansial.

Mengutip laporan Pew Research Center dan juga pandangan dari Brookings Institution, kelas menengah atas biasanya ditandai dengan kondisi finansial yang jauh lebih mapan. Mereka bukan sekadar mampu memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga punya keleluasaan dalam mengalokasikan dana untuk investasi, pendidikan, hingga gaya hidup. 

Di beberapa negara, kelas menengah atas bahkan menjadi penopang utama dalam menciptakan stabilitas ekonomi karena mereka berperan besar dalam sektor konsumsi sekaligus investasi.

Lalu, apa saja ciri-ciri yang menandakan seseorang atau keluarga sudah masuk kategori kelas menengah atas? Berikut beberapa indikator yang sering disebut dalam berbagai studi ekonomi internasional.

1. Penghasilan Stabil di Atas Rata-rata Nasional

Menurut Pew Research Center, kelas menengah atas biasanya memiliki penghasilan setidaknya dua hingga tiga kali lipat dari median pendapatan nasional. Artinya, mereka tidak hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga punya ruang luas untuk menabung dan berinvestasi.

2. Punya Tabungan dan Investasi Jangka Panjang

Salah satu ciri khas kelas menengah atas adalah memiliki tabungan darurat minimal 6–12 bulan biaya hidup. Selain itu, mereka juga aktif berinvestasi, baik dalam bentuk saham, reksa dana, obligasi, maupun properti. Investasi ini membuat posisi finansial mereka lebih aman dibanding kelas menengah biasa.

3. Akses Luas ke Pendidikan Berkualitas

Keluarga kelas menengah atas cenderung mengalokasikan dana yang signifikan untuk pendidikan anak, termasuk sekolah swasta atau bahkan studi ke luar negeri. Brookings Institution mencatat bahwa akses ke pendidikan berkualitas menjadi salah satu indikator kuat naiknya status sosial ekonomi.

4. Memiliki Aset Properti Lebih dari Satu

Kepemilikan aset seperti rumah kedua atau apartemen untuk disewakan juga menjadi ciri khas kelas menengah atas. Selain menambah nilai kekayaan bersih, aset properti dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang aman.

5. Gaya Hidup Lebih Fleksibel

Kelas menengah atas biasanya mampu menikmati gaya hidup yang lebih fleksibel, misalnya berlibur ke luar negeri, memiliki kendaraan lebih dari satu, atau mengalokasikan dana untuk hobi. Namun, mereka tetap cenderung lebih bijak dalam mengatur pengeluaran dibanding kelompok kaya raya.

6. Perlindungan Asuransi yang Lengkap

Selain memiliki asuransi kesehatan, kelas menengah atas juga biasanya melengkapi dirinya dengan asuransi jiwa, asuransi pendidikan, hingga asuransi properti. Hal ini menunjukkan kesadaran finansial yang lebih tinggi untuk menjaga stabilitas jangka panjang.

7. Stabilitas Finansial Antar Generasi

Ciri terakhir yang banyak disorot dalam laporan internasional adalah kemampuan kelas menengah atas dalam mewariskan stabilitas finansial. Mereka bukan hanya mapan untuk diri sendiri, tetapi juga bisa menjamin kualitas hidup anak-anak di masa depan.

Masuk kategori kelas menengah atas tidak hanya ditentukan oleh besarnya penghasilan, tetapi juga bagaimana seseorang mengelola keuangan, memiliki aset, serta membangun keamanan finansial jangka panjang. 

Mengutip Pew Research Center dan Brookings Institution, kelompok ini biasanya berada pada posisi yang lebih aman dan memiliki daya tahan lebih kuat terhadap guncangan ekonomi. 

Jadi, apakah Anda sudah masuk kelas menengah atas atau masih dalam perjalanan menuju ke sana?