Kuliner Tradisional yang Wajib Dicicipi Saat Dieng Culture Festival 2025

Berbagai macam kuliner tradisional dijajakan dalam Dieng Culture Festival (DCF) yang di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu-Minggu (23-24/8/2025).
Olahan makanan dan minuman tersebut dapat dengan mudah dinikmati wisawatan di bazar UMKM yang digelar Pemkab Banjarnegara bersama Bank Indonesia (BI) Purwokerto.
Kompas.com mencoba merangkum makanan dan minuman untuk menemani wisatawan di dataran tinggi Dieng, berikut daftarnya:
1. Olahan domba batur
Olahan domba batur merupakan salah satu kuliner unik yang dapat dinikmati pengunjung. Pasalnya, populasi domba batur hanya ada di dataran tinggi Dieng, khususnya di Kecamatan Batur.
Daging domba batur ini lezat dibuat menjadi sate. Selain itu, ada juga yang dibakar seperti layaknya kambing guling.
2. Tempe kemul
Tempe kemul menjadi salah satu sajian favorit wisawatan karena sangat cocok dinikmati di tengah hawa dingin dataran tinggi Dieng.
Ilustrasi tempe mendoan daun kunyit.
Tempe kemul merupakan gorengan yang terbuat dari tempe berukuran kecil yang diselumuti adonan tepung berukuran lebar. Gorengan ini memiliki cita rasa gurih dan renyah.
3. Olahan kentang
Olahan kentang menjadi menu wajib karena dataran tinggi Dieng merupakan daerah penghasil kentang.
Ilustrasi kentang goreng.
Masyarakat lokal banyak mengolah kentang menjadi beranekaragam makanan, seperti kentang goreng yang digoreng dadakan di lokasi dengan bentuk ulir yang unik. Selain itu juga terdapat rendang kentang.
4. Carica
Carica adalah buah khas dari dataran tinggi Dieng yang juga dikenal sebagai pepaya gunung.
Ilustrasi manisan pepaya
Buah ini memiliki bentuk mirip pepaya namun ukurannya lebih kecil dan hanya dapat tumbuh di dataran tinggi. Carica biasa diolah menjadi produk olahan seperti manisan, sirup, dan selai yang memiliki rasa segar.
5. Dawet ayu
Dawet ayu menjadi makanan khas Kabupaten Banjarnegara yang telah dikenal masyarakat luas berbagai kota di Indonesia.
Es Dawet Ayu, minuman khas Kabupaten Banjarnegara yang membuat daerah itu dijuluki Kota Dawet Ayu.
Dawet ini menjadi pengobat dahaga para wisatawan setelah berjalan kaki keliling arena DCF 2025. Cendol berbahan dasar beras ketan berpadu dengan kuah santan yang gurih dan gula merah yang legit.
6. Purwaceng
Purwaceng merupakan minuman yang sangat cocok dinikmati wisatawan karena dapat membuat tubuh menjadi hangat.
Purwaceng atau purwoceng adalah herbal khas dari kawasan objek wisata Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Minuman ini diolah dari tanaman purwaceng yang disebut-sebut hanya tumbuh di kawasan dataran tinggi Dieng.
7. Kopi
Pada DCF 2025 komunitas yang tergabung dalam Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Pegunangan Dieng menghadirkan bermacam kopi arabika yang banyak tumbuh di kawasan tersebut.
Ilustrasi kopi. Minum kopi sambil makan singkong rebus bisa memengaruhi penyerapan zat besi dan pencernaan.
Kopi arabika dataran tinggi Dieng memiliki karakteristik rasa buah yang lebih kuat. Hal ini dipengaruhi kondisi geografis dan tanah vulknik yang digunakan sebagai media tanam.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto Mahdi Abdillah mengatakan, berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata melalui ajang DCF.
"Tahun ini kami kembali menunjukkan komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan UMKM di wilayah Banjarnegara," kata Mahdi.
Mahdi mengatakan, terdapat 14 stand kuliner tradisional, 32 kuliner non-tradisional, dan 8 stand kopi. Selain itu juga terdapat stand fashion tradisional dan kerajinan tangan lokal.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!