Dieng Culture Festival 2025 Tanpa Jazz Atas Awan, Ini Alasannya

Jazz Atas Awan, DCF 2025, Jazz atas awan, Dieng Culture Festival 2025, dcf 2025, Dieng Culture Festival 2025 Tanpa Jazz Atas Awan, Ini Alasannya, Budaya jadi fokus utama, Jazz Atas Awan akan dipisah dari DCF, DCF 2025 tidak masuk Karisma Event Nusantara 2025, Uji minat wisatawan tanpa Jazz Atas Awan

Dieng Culture Festival (DCF) kembali hadir pada tahun 2025 dengan sejumlah perubahan penting dalam konsep penyelenggaraannya.

Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah tidak masuknya Jazz Atas Awan dalam rangkaian resmi acara DCF ke-15 yang digelar di Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Keputusan ini bukan tanpa alasan.

Pokdarwis Dieng Pandawa sebagai penyelenggara menegaskan bahwa langkah ini diambil demi mengembalikan roh budaya dari festival yang telah berlangsung sejak 2010 tersebut.

Budaya jadi fokus utama

Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa, Alif Faozi, menjelaskan bahwa sejak awal, Dieng Culture Festival bertujuan mengangkat budaya lokal, khususnya ritual ruwatan anak berambut gimbal dan pergelaran seni tradisional.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, perhatian publik justru lebih tertuju pada Jazz Atas Awan, konser musik yang menjadi salah satu daya tarik DCF dengan menghadirkan musisi papan atas.

"Calon wisatawan sering kali menanyakan 'DCF tahun ini artisnya siapa', bukan menanyakan berapa anak berambut gimbal yang akan mengikuti ruwatan," ujar Alif, mengkritisi pergeseran fokus publik terhadap esensi festival.

Jazz Atas Awan akan dipisah dari DCF

Jazz Atas Awan selama ini memang menjadi acara pendukung yang populer, tetapi kepopuleran ini justru dianggap mulai membayangi acara inti DCF.

Jazz Atas Awan, DCF 2025, Jazz atas awan, Dieng Culture Festival 2025, dcf 2025, Dieng Culture Festival 2025 Tanpa Jazz Atas Awan, Ini Alasannya, Budaya jadi fokus utama, Jazz Atas Awan akan dipisah dari DCF, DCF 2025 tidak masuk Karisma Event Nusantara 2025, Uji minat wisatawan tanpa Jazz Atas Awan

Penerbangan Lampion pada Dieng Culture Festival 2024.

Oleh karena itu, tahun ini, Pokdarwis berencana memisahkan Jazz Atas Awan dari rangkaian resmi festival.

Meskipun belum dipastikan apakah Jazz Atas Awan akan tetap digelar secara terpisah, besar kemungkinan acara musik itu tidak akan menjadi bagian dari DCF XV.

"Sudah saatnya kita pisah. Jazz Atas Awan sudah besar dan harus berdiri sendiri, agar Dieng Culture Festival kembali fokus pada kebudayaan," tegas Alif.

DCF 2025 tidak masuk Karisma Event Nusantara 2025

DCF XV tahun ini juga tidak masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, setelah pada tahun sebelumnya sempat menjadi bagian dari 10 besar agenda KEN.

Keputusan ini, menurut Alif, adalah bagian dari strategi penyelenggara agar bisa menjalankan festival dengan lebih ringan, tanpa tekanan ekspektasi berlebihan dari publik.

"Takutnya nanti orang terlalu berekspektasi terlalu tinggi terhadap DCF, mereka mau ke Dieng untuk Jazz Atas Awan, bukan untuk budayanya. Jangan sampai Jazz Atas Awan mengalahkan induknya, ini harus dicegah," ujarnya.

Uji minat wisatawan tanpa Jazz Atas Awan

Tahun ini akan menjadi uji coba penting bagi DCF. Pokdarwis akan menilai seberapa besar minat wisatawan terhadap festival yang sepenuhnya berfokus pada budaya tanpa embel-embel hiburan modern.

Jika minat wisatawan tetap tinggi, tidak menutup kemungkinan DCF akan kembali masuk dalam KEN 2026 dengan format yang tetap mengedepankan tradisi lokal.