Kupas Tuntas Tecno Pova 7 Ultra, Smartphone 'Murah' Rasa Flagship Tapi Ada Kekurangan Fatal

Pasar smartphone di Indonesia semakin panas dan kompetitif. Setiap bulan, brand-brand besar maupun pendatang baru berlomba menghadirkan perangkat dengan spesifikasi tinggi namun tetap ramah di kantong.
Di tengah kondisi ini, Tecno kembali berusaha mencuri perhatian dengan meluncurkan Tecno Pova 7 Ultra, sebuah smartphone yang diklaim membawa rasa flagship ke segmen harga menengah. Di atas kertas, perangkat ini memang terlihat sangat menjanjikan, desain futuristik, performa bertenaga, kamera mumpuni, baterai besar, hingga fitur pengisian daya super cepat dan bahkan nirkabel.
Semua itu biasanya hanya bisa ditemukan di ponsel kelas atas. Namun, seperti pepatah lama, "tak semua yang berkilau adalah emas." Ada sejumlah detail penting yang justru bisa menjadi penyesalan besar jika Anda terburu-buru membelinya hanya karena tergiur promosi.
Apalagi, dengan harga peluncuran yang mencapai sekitar Rp6 juta, Tecno Pova 7 Ultra harus berhadapan langsung dengan kompetitor tangguh seperti Poco, Realme, hingga Samsung, yang sudah memiliki basis penggemar kuat di Indonesia.
Agar tidak salah langkah, berikut ulasan lengkap mengenai kelebihan, kekurangan, dan analisis menyeluruh tentang Tecno Pova 7 Ultra.
1. Performa Bertenaga, Tapi Cepat Panas
Tecno membekali Pova 7 Ultra dengan chipset Dimensity 8350 Ultimate SOC, prosesor yang cukup kuat untuk berbagai aktivitas, mulai dari multitasking, media sosial, hingga gaming berat. Dalam pengujian, performanya bisa menyaingi ponsel yang dijual lebih mahal, bahkan cukup mulus memainkan game kompetitif seperti Mobile Legends dan PUBG Mobile dengan grafis tinggi.
Namun, masalah besar muncul saat perangkat dipaksa bekerja keras dalam waktu lama. Temperatur bisa naik drastis hingga 43–44 derajat Celsius saat gaming normal, dan bisa menyentuh 47 derajat Celsius saat bermain game grafis berat seperti Wuthering Waves.
Sistem pendingin yang dipakai belum cukup efektif, ditambah bodi berbahan plastik membuat pembuangan panas kurang optimal. Akibatnya, tangan pengguna bisa terasa tidak nyaman, dan dalam jangka panjang, performa perangkat bisa menurun lebih cepat.
2. Desain Futuristik ala Nothing Phone, Tapi Kurang Tahan Air
Dari segi tampilan, Tecno Pova 7 Ultra memang memikat. Ada fitur Gliff LED yang mirip dengan Nothing Phone, berfungsi sebagai lampu notifikasi dan memberikan kesan futuristik. User interface-nya juga dibuat selaras dengan tema desain, membuat pengalaman penggunaan terasa modern dan unik.
Meski begitu, bodi perangkat ini masih menggunakan material plastik. Walau build quality cukup solid, ketahanan terhadap air dan debu terbatas hanya dengan sertifikasi IP64. Artinya, ponsel ini hanya aman dari percikan air, tapi tidak bisa diandalkan untuk kondisi ekstrem atau terkena cipratan berlebihan. Berbeda dengan ponsel flagship lain yang sudah memiliki sertifikasi IP68.
3. Kamera Bagus di Siang Hari, Payah di Malam Hari
Tecno Pova 7 Ultra mengusung kamera utama dengan sensor ISO HM6, yang cukup bisa diandalkan untuk foto siang hari. Hasil gambarnya tajam dengan warna yang cukup akurat, meskipun kadang terlihat over-sharpening alias terlalu dipertegas.
Namun, tanpa dukungan OIS (Optical Image Stabilization), hasil foto di kondisi minim cahaya sering blur dan kurang detail. Kamera ultrawide juga tergolong biasa saja, tidak ada yang spesial. Untuk kamera depan, hasil selfie cenderung terlalu diproses sehingga wajah terlihat kurang natural.
Satu nilai tambah ada pada sektor video, karena kamera utama sudah mendukung 4K 60fps, sementara kamera depan bisa merekam di 4K 30fps. Fitur ini jarang ditemukan di kelas harga menengah.
4. Baterai Jumbo dengan Fast Charging dan Wireless Charging
Salah satu daya tarik terbesar Tecno Pova 7 Ultra adalah kapasitas baterainya yang mencapai 6000 mAh. Dengan ukuran jumbo tersebut, ponsel ini sanggup bertahan hingga 7,5 jam screen-on time atau sekitar 22 jam total penggunaan. Cocok untuk gamer, pengguna aktif media sosial, hingga pekerja yang butuh perangkat tahan lama.
Lebih menarik lagi, Tecno menyematkan teknologi fast charging 70W, yang bisa mengisi penuh baterai dalam waktu singkat. Tidak berhenti di situ, Pova 7 Ultra juga sudah mendukung wireless charging 30W sebuah fitur mewah yang biasanya hanya ditemukan di smartphone flagship.
5. Harga Terlalu Mahal untuk Kelasnya
Inilah kelemahan paling fatal. Dengan banderol harga sekitar Rp6 juta, Tecno Pova 7 Ultra bersaing langsung dengan ponsel-ponsel populer seperti Poco X7 Pro dan Realme GT Neo series, yang sudah lebih mapan dengan performa lebih stabil dan ekosistem pengguna luas.
Banyak analis menyebut, harga yang ideal untuk Tecno Pova 7 Ultra seharusnya berada di kisaran Rp4,7 juta. Di angka itu, kombinasi desain unik, baterai jumbo, dan wireless charging akan menjadi daya tarik besar. Sayangnya, dengan harga sekarang, perangkat ini terasa kurang “worth it” dibanding pesaingnya.
Layak Dibeli atau Tidak?
Tecno Pova 7 Ultra sebenarnya adalah smartphone ambisius dengan paket lengkap: performa kuat, desain futuristik, kamera cukup mumpuni, hingga baterai besar dengan fitur pengisian super cepat dan nirkabel. Sayangnya, masalah manajemen panas, kualitas kamera malam yang kurang, serta harga yang terlalu tinggi membuat perangkat ini sulit direkomendasikan secara penuh.
Jika Anda mencari ponsel untuk gaming serius dengan harga lebih rasional, ada opsi lain seperti Poco X7 Pro atau Realme GT Neo yang lebih stabil. Namun, jika Anda ingin tampil beda dengan desain unik, menikmati fitur premium seperti wireless charging, dan tidak keberatan dengan harga yang lebih mahal, Tecno Pova 7 Ultra masih bisa dipertimbangkan.